SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tim gabungan BNNK Sidoarjo, Satpol PP, dan TNI/Polri menggelar Razia Hiburan Umum (RHU), Selasa malam (29/10). Tempat karaoke menjadi sasaran razia yang diduga menjadi tempat peredaran narkotika. Untungnya, dari empat lokasi hiburan malam tidak ditemukan bukti penyalahgunaan obat haram tersebut.
Razia gabungan yang melibatkan 125 personil ini sasarannya tempat hiburan malam yaitu CB Karaoke Krian, Inul Vista, Happy Puppy, dan Yayank Cafe. Setiap pengujung di lokasi tersebut diperiksa oleh petugas, termasuk melakukan cek urine oleh tim BNNK Sidoarjo.
Baca Juga: Gandeng RS Anwar Medika, Polsek Balongbendo PPGD dan TPTKP untuk Tangani Kegawatdaruratan
“Total ada 123 orang, baik para pengunjung, karyawan maupun pemandu lagu," ujar Kasi Pemberantasa BNNK Sidoarjo Kompol Purwito. Hasilnya, lanjut Purwito, tidak ada satu pun yang terbukti positif menggunakan obat terlarang.
“Padahal sudah menggunakan test kit enam parameter,” papanya. Yaitu alat untuk mendeteteksi benzo, metamfetamine, amphetamin, THC, morfin, dan kokain.
Meskipun demikian, beberapa pengunjung kedapatan mengonsumsi minuman keras. "Memang tidak ada larangan mencari hiburan, namun sebaiknya tidak dibarengi dengan konsumsi narkoba," jelasnya.
Baca Juga: Polres Sidoarjo Patroli Malam Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada Serentak 2024
Sebab, lanjut Purwito, peredaran narkoba sangat identik dengan tempat hiburan malam. "Terutama bagi para pekerja, biasanya digunakan untuk menambah stamina. Padahal sangat berbahaya dan menyebabkan candu,” pesan perwira dengan satu melati di pundak itu.
Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Sidoarjo Willy Radityo menjelaskan, dalam razia tersebut pihaknya juga memeriksa izin tempat hiburan malam. Namun, dari empat hiburan yang didatangi, tidak ada permasalahan.
Ke depan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara rutin, khususnya izin usaha dan kependudukan secara berkala.
Baca Juga: Gelar Razia Balap Liar, Satlantas Polresta Sidoarjo Amankan Puluhan Motor
Informasinya, razia tersebut diduga bocor. Hal itu diutarakan Hamdan Setiawan, pedagang sekitar taman hiburan Krian. "Ada tiga tempat yang tutup, biasanya ramai pengunjung," tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa sore hari sebelum razia, tempat tersebut sempat buka. "Beberapa sudah ada yang datang, tapi tiba-tiba tutup. Mungkin infonya bocor,” jelasnya.
Menurutnya, kawasan tersebut banyak dikunjungi warga asal Mojokerto dan pekerja malam. "Biasanya sampai larut, apalagi jarang digerebek. Jadi dianggap aman,” pungkasnya. (cat/ian)
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Gelar Operasi Patuh Semeru 2024, Ini Target Penindakannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News