SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Krisis air bersih akibat kemarau panjang, membuat kelimpungan warga Sampang, tidak terkecuali warga yang ada di dalam Kota Sampang sendiri. Walaupun sudah menjadi pelanggan PDAM, nyatanya air tak mengalir.
Sukardi misalnya, warga Desa Tanggumong Kecamatan Sampang ini mengaku prihatin melihat kondisi kekeringan dan paceklik air bersih. Sebagai aktivis di Kota Bahari ini, dirinya meminta Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan DPRD Sampang untuk peduli segera mencari solusi masalah ini.
Baca Juga: Sejuta Liter Air Bersih di Sampang Jadi Rebutan Masyarakat Terdampak Kekeringan
"Masa dalam kota saja Jl. Kusuma Bangsa, ada anak kecil kesulitan mendapatkan air bersih. Ini sebuah fenomena unik, di tengah kota kesulitan dapat air bersih," ucap Sukardi menyoroti kebijakan Bupati untuk lebih peduli lagi mengatasi kesulitan air bersih ini.
Selain itu, Sukardi juga meminta DPRD Kabupaten Sampang agar tidak tinggal diam melihat fenomena yang terjadi saat ini. "Penyelesaian krisis air ini segera bahas, agar ada titk temu," desaknya.
Alan Kaisan, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sampang mengaku ikut prihatin melihat kondisi ini. Agar persoalan ini jelas, Direktur PDAM sudah dipanggil oleh DPRD untuk menjelaskan kondisi.
Baca Juga: Aktivis Sosial Tak Terima Dropping Air Bersih Diklaim dari Bupati Sampang
"Untuk mengambil suatu keputusan perlu waktu, apalagi itu terkait program pemerintah. Jadi, soal krisis air ini sudah kita bahas, tinggal cari penyelesaiannya," katanya.
Diungkapkan anggota Fraksi Gerindra ini, memang kekeringan ini cukup luas dampaknya, tidak terkecuali di wilayah Kota Sampang.
"Makanya, ketika ada sumber air di Kecamatan Kedungdung kita turun, sejauh mana bisa membantu untuk kesulitan air bersih ini," pungkasnya. (hri/rev)
Baca Juga: Kemarau Panjang di Sampang, 62 Desa Belum Dapat Bantuan Air Bersih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News