BANGKALAN,vBANGSAONLINE.com - Sejak ambruk hampir 2 tahun silam, SDN Srabi Timur 2 hingga kini masih terbengkalai tanpa ada sentuhan perbaikan sedikit pun.
Hasil pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, Rabu (20/11) ada 3 ruangan sekolah yang ambruk. Menurut salah satu guru, bangunan sekolah itu ambruk pada awal tahun 2018. Mulanya ruang kelas I dan II yang menghadap ke Utara atapnya tiba-tiba runtuh. Selang dua hari kemudian, disusul ruang kelas III yang ambruk, bahkan dengan temboknya.
Baca Juga: Disdik Bangkalan Salurkan Beasiswa Pelajar dan Mahasiswa sebesar Rp 1 M, Minat? Berikut Caranya
"Alhamdulillah tidak ada korban karena terjadi pada pukul 13.00 WIB saat proses belajar sudah selesai dan siswa sudah pulang semua. Sementara kelas III ambruknya pada dini hari," tuturnya, Rabu (20/11).
Menurut dia, ambruknya ruang kelas SDN Srabi Timur 2 karena memang bangunannya sudah tua. Sekolah tersebut dibangun pada tahun 1970. "Pernah direhab pada tahun 1988, hanya atapnya saja," ujarnya.
Plt. Kepala Sekolah Abd. Rahman mengungkapkan ambruknya 3 kelas tersebut mengganggu proses belajar mengajar. Sebab, saat ini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 3 ruang kelas, ditambah 1 ruang perpustakaan dan 1 ruang kepala dan guru.
Baca Juga: Ketua DPRD Bangkalan Ajak Seluruh Pihak Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024
Untuk menyiasatinya, siswa kelas I dan II terpaksa menempati ruang perpustakaan bergiliran. "Kelas I (18 siswa) masuk 07.30-09.30 WIB, sementara Kelas II (21 siswa) tunggu di luar dan diselingi olahraga. Baru kemudian kelas II masuk dari pukul 09.30 -11.45 WIB.
Bahkan lebih miris untuk siswa kelas III (23 siswa) dan IV (22 siswa) yang harus berbagi ruangan dengan cara disekat menggunakan papan triplek. Sementara untuk kelas 4 dan 5 masing-masing ruangan tersendiri.
Baca Juga: Kunker ke SMKN 3 Bangkalan, Anggota DPD Lia Istifhama Disambati Inpassing dan Sertifikasi Guru
Sejatinya, lanjut Abd. Rahman, tahun ini SDN Srabi Timur 2 sudah didata untuk mendapatkan bantuan dari dana alokasi khusus (DAK). "Namun gagal karena status tanah tersebut masih milik perorangan, bahkan sudah tersertifikat," ujar pria yang juga menjabat Kepala SDN 2 Neroh Kecamatan Modung ini, Rabu (20/11).
Ia pun berharap kepada Disdik Bangkalan agar bisa segera membeli tanah tersebut sehingga SDN Srabi Timur 2 juga bisa segera dibangun kembali.
Terkait hal ini, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nur Hasan, Rabu (20/11), meminta kepada Disdik untuk membentuk tim guna memastikan semua SD dan SMP yang status tanahnya belum jelas. "Memang yang menjadi masalah saat ini masih banyak tanah yang problem, masih banyak tanah milik pihak ketiga," jelas politikus PPP ini.
Baca Juga: Ketua Komisi B DPRD Bangkalan: Pemotongan Kapal Ilegal Berdampak Buruk ke Warga dan PAD
"Iini akan menjadi perhatian Komisi D. Kalau perlu kami akan sidak ke lokasi terkait kondisi SDN Srabi Timur di Kecamatan Modung," pungkasnya. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News