Radikalisme Agama Tumbuh di Sekolah Pemerintah Diminta Tegas

BONDOWOSO (BangsaOnline) - Ancaman terhadap keutuhan NKRI dan ideologi Pancasila bisa tumbuh di mana saja. Termasuk juga di sekolah-sekolah. Salah satunya melalui radikalisme agama. Untuk itulah, perlu filterisasi yang kuat serta ketegasan dari aparat penegak hukum agar ancaman tersebut bisa dicegah.

Hal itu mengemuka dalam Sosialisasi Kajian Dewan Pendidikan Bondowoso 2014 yang digelar di Pendopo Bupati kemarin. Dalam kesempatan tersebut, hadir berbagai steakholder. Mulai dari pelaku pendidikan, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan hingga organisasi kemahasiswaan.

Baca Juga: Polda Jatim Kolaborasi dengan Ponpes Wali Barokah Bentengi Santri dari Pengaruh Radikalisme

M Syaeful Bahar, ketua dewan pendidikan Bondowoso menjelaskan, berdasarkan monitoring yang pihaknya lakukan, radikalisme agama itu memang ada di sejumlah sekolah di Bondowoso. “Ada yang terang-terangan membawa ideologi selain pancasila. Mereka ingin menegakkan khilafah islamiyah. Negara dengan syariat islam. Nasionalisme kita sedang diserang,” ungkapnya.

Pria yang juga ketua LP Ma’arif NU Bondowoso ini menjelaskan, berdasarkan penulusuran yang pihaknya lakukan, upaya menegakkan khilafah islamiyah itu dilakukan secara halus dan terencana. Praktiknya dilakukan dengan kajian dan debat-debat keislaman kepada murid-murid sekolah.

Dari kajian-kajian itulah, kemudian ditarik suatu kesimpulan jika solusi dari segala persoalan bangsa saat ini adalah ideologi selain Pancasila. “Ide besarnya adalah menegakkan syariat islam,” tukasnya.

Baca Juga: Densus 88 Gelar Sosialisasi Kebangsaan di Lamongan

Kondisi tersebut menurutnya sangat ironis merisaukan. Apalagi yang menjalankan adalah oknum guru PNS. Padahal menurutnya, sebagai guru berstatus PNS seharusnya patuh terhadap aturan-aturan yang berlaku. Salah satunya untuk setia kepada NKRI dan ideology Pancasila.

Pihaknya selaku dewan pendidikan sudah mengidentifikasi nama-nama guru yang terlibat. Bahkan sudah melaporkan kepada pihak berwajib agar mendapatkan perlakuan secara tegas. “Pemerintah dan aparat penegak hukum mulai dari TNI hingga Polisi tentu harus tegas menyikapi hal ini,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjut dia, hal ini tentu harus menjadi perhatian semua pihak . termasuk juga ormas-ormas dan organisasi keagamaan. “Kita juga menggandeng organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan yang sudah terbukti setia untuk menjaga NKRI,” pungkasnya
Selain itu, dalam rembuk dewan pendidikan kemarin juga mengemuka tentang deviasi moral yang mulai terjadi di kalangan siswa. Mulai dari seks bebas, obat terlarang hingga minuman keras.

Baca Juga: Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO