JEMBER, BANGSAONLINE.com - Kondisi ruang kelas di SDN Langkap 02 Kecamatan Bangsalsari, tidak hanya mengalami persoalan tanah bergerak. Untuk kelas 1 hingga kelas 2 juga butuh perhatian, atap internit hampir ambruk karena umur bangunan yang semakin tua. Bahkan sebagai solusi sementara, atapnya hanya disangga oleh sebatang bambu yang sewaktu-waktu bisa ambruk.
"Selain persoalan tanah bergerak sehingga muncul retakan di dinding ruang kelas dan lantai juga ada retakan. Persoalan atap di ruang kelas lain juga mengkhawatirkan," kata Penjaga Sekolah Sugiyanto saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (3/12).
Baca Juga: Tuai Polemik, Wakil Bupati Jember Tinjau Pembangunan Sekolah Milik Yayasan Imam Syafi'i
Sugiyanto menjelaskan, untuk atap selama ini hanya diperbaiki semampunya dengan diganti internit. "Tetapi lama-lama semakin turun penyangga internitnya, dan dikhawatirkan ambruk. Apalagi sebentar lagi masuk musim hujan," ujarnya.
Terkait pengajuan renovasi ruang kelas juga sudah dilakukan, lanjutnya, bahkan sejak tahun 2010 lalu. "Dua kali kami lakukan pengajuan. Hingga 2019 ini, berarti genap 10 tahun, belum ada perhatian," katanya.
Pihaknya berharap segera dilakukan penyelesaian dan perhatian terkait kebutuhan renovasi sekolah. "Para guru mau menggunakan dana BOS, tapi sudah ada pos penggunaannya. Jadi masih kurang anggarannya. Ditambah posisi Kepala Sekolah tidak ada, tentu semakin membuat sulit kami untuk mengambil kebijakan," kata Zubaedah, salah seorang guru.
Baca Juga: Begini Pesan Bupati Jember Usai Lantik 185 Pejabat
Bahkan dirinya pun sampai berharap, jika belum ada kepala sekolah, bisa digantikan oleh plt. "Jadi agar ada pucuk pimpinan dan pengambil keputusan begitu. Kondisi sekolah kami yang berdiri sejak tahun 1979, sudah harusnya mendapat perhatian," pungkasnya. (jbr1/yud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News