Unipa Serahkan Mesin Penggoreng Kerupuk ke Desa Grabakan

Unipa Serahkan Mesin Penggoreng Kerupuk ke Desa Grabakan Prosesi penyerahan kerupuk melarat dari Unipa Surabaya.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pengusaha penggorengan kerupuk melarat atau pasir di Desa Garabagan, Kecamatan Tulangan masih menggunakan mesin penggoreng manual atau tenaga manusia. Akibatnya, kuantitas penggorengan terbatas hanya 20 kg per hari karena kelelahan dan panas.

Selain itu, membutuhkan waktu 2 jam. Sedangkan permintaan pasar sangat banyak. Penggorengan kerupuk biasanya dilakukan hanya 2 hari sekali.

Melalui program diseminasi produk teknologi dan pengabdian kepada masyarakat diharapkan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh UKM Penggorengan Kerupuk tersebut. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya dengan Direktorat Jenderal Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti.

Produk teknologi yang diserahkan oleh Ketua Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Ir. Rony Haendra Rahwanto Fora, MT. didampingi oleh anggota tim Atmiasri, ST. MT. dan Linda Dwi Rohmadiani, ST. MT. Alat tersebut berupa mesin penggoreng kerupuk elektrik menggunakan pasir. Mesin ini mudah dikuasai dan dikembangkan oleh masyarakat desa.

Menurut Adi Muklas selaku pemilik UKM penggorengan kerupuk, dengan adanya mesin tersebut, proses menggoreng 20 kg kerupuk melarat kini hanya butuh waktu 1 jam. Ini lebih efisien dan hasil penggorengan juga mengembang optimal.

Dalam kegiatan ini, juga diselenggarakan sosialisasi penggunaan alat yang dihadiri oleh UKM penggoreng kerupuk didampingi oleh aparat Desa Grabagan. Warga masyarakat juga menyampaikan dan harapan ke depannya agar diadakan pelatihan pembuatan desain kemasan yang marketable dan pengurusan P-IRT.

Kepala Desa Grabagan dan masyarakat menyambut baik kehadiran tim Unipa Surabaya dan ingin melanjutkan program tersebut tahun depan. (dev/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO