JEMBER, BANGSAONLINE.com - Toko roti Holland Bakery yang beralamat di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur, diprotes pelanggannya karena dinilai rasis. Pasalnya, toko roti tersebut menolak permintaan pelanggannya untuk menuliskan ucapan Merry Christmas di kue yang dipesannya.
Adalah Eko Julius, pelanggan toko roti tersebut. Kepada BANGSAONLINE.com, ia menceritakan pengalamannya saat membeli roti di Holland Bakery.
Baca Juga: Tidak Halal, Ketua Muslimat Ngawi Minta Masyarakat Jauhi Holland Bakery
"Sekitar 5 hari yang lalu, saya membeli kue tart di toko roti Holland Bakery itu, untuk hantaran Natal. Saat saya minta agar diberi tulisan Merry Christmas, ditolak pelayan tokonya, dan diganti dengan diberi gambar lonceng," kata Eko saat dikonfirmasi wartawan BANGSAONLINE.com, Senin (23/12/2019) siang.
Eko yang mengaku sebagai pelanggan tetap di Holland Bakery, mengaku kecewa dengan pelayanan pihak toko. "Pelayannya bilang tidak boleh diberi tulisan Merry Christmas, karena aturan dari toko. Hal ini menurut saya bentuk rasisme," ungkapnya.
"Saya sangat kecewa, karena roti (kue tart yang dipesannya, Red) ini untuk memperingati perayaan Natal kami. Saya juga sebagai pelanggan kecewa dan tidak mau lagi membeli roti ataupun kue di sana," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Geger Holland Bakery Haram, Satpol PP Siap Bergerak, Tunggu Tindakan Disperindag
Eko juga menyampaikan, selain dirinya, juga ada konsumen lainnya yang mendapatkan pengalaman sama. Bahkan, konsumen itu sampai menumpahkan keluhan yang dialami melalui media sosial. "Tapi yang bersangkutan saya tidak kenal. Infonya diupload (unggah, red) di medsos dan jadi status. Artinya Toko Roti Holland Bakery ini tidak bersikap toleransi terhadap umat agama lain," tegasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Operational Manager (OM) Holland Bakery Jember Christin menyampaikan, pihaknya tidak pernah memberikan larangan ataupun aturan mengenai permintaan konsumen untuk menuliskan apapun ke kue tart yang dipesannya.
Baca Juga: Klaim Kantongi Sertifikat Halal, Holland Bakery harus Bertanggungjawab
"Kami tidak pernah melarang siapa pun untuk memberikan tulisan apapun. Kami tetap melayani. Tidak ada aturan (terkait menulis Merry Christmas) pada kue tart pesanannya," kata Christin saat dikonfirmasi wartawan.
Bahkan di toko roti yang dikelolanya, juga dipasang ornamen dan menjual parcel untuk menyambut perayaan Natal 2019 bagi umat nasrani itu.
"Yang ada adalah ada kesalahpahaman antara konsumen kami dengan pelayan toko. Tapi siapa pelayan tokonya masih kami coba klarifikasi. Karena apapun permintaan konsumen selalu kita layani," tandasnya. (jbr1/yud)
Baca Juga: Fatayat NU Tuban Imbau Masyarakat Tak Konsumsi Holland Bakery
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News