ISIS Tawarkan Mayat Jurnalis AS James Foley tanpa Kepala Rp 12 Miliar

ISIS Tawarkan Mayat Jurnalis AS James Foley tanpa Kepala Rp 12 Miliar Jurnalis AS James Foley. Foto: reuter

ISIS mengejutkan dunia, Agustus lalu, saat mereka merilis sebuah rekaman pembunuhan brutal jurnalis Amerika Serikat (AS), James Foley. Kini mereka membuat kejutan lagi, dengan menjual mayat tanpa kepala Foley seharga $ 1 juta atau Rp 12 miliar.

Dikutip dari laman RT, Jumat, 12 Desember, tiga perantara yaitu seorang pengusaha, satu mantan pemberontak Suriah, serta seorang pejabat senior Tentara Pembebasan Suriah, mengatakan ISIS menawarkan mayat Foley pada keluarganya dan pemerintah AS.

Disebutkan bahwa ISIS akan menyerahkan tubuh tanpa kepala Foley di Turki, setelah pembayaran dilakukan. Kelompok ekstrimis itu juga menawarkan contoh DNA, untuk membuktikan bahwa mayat itu benar milik Foley.

"Mereka meminta $ 1 juta, dan mereka akan mengirimkan DNA ke Turki. Tapi mereka meminta uangnya dikirim lebih dulu," tulis seorang mantan pemberontak Suriah. "Mereka tidak akan mengirimkan DNA sebelum uang dikirimkan," tambahnya.

Jika tawaran itu sukses, maka ISIS akan menemukan sumber pendanaan baru untuk operasi mereka. ISIS sebelumnya juga telah sukses mendapatkan dana, dari uang tebusan untuk membebaskan sandera dari beberapa pemerintah asing.

Hanya AS dan Inggris yang sejauh ini menolak membayar tebusan. Setelah mengeksekusi tiga warga AS, ISIS meyakini bahwa mayat mereka masih berguna untuk ditukar dengan uang. Terutama bagi keluarga para korban.

Tidak diketahui apakah keluarga Foley tertarik untuk membeli mayat yang ditawarkan ISIS. Tapi pemerintah AS diyakini akan menghentikan terjadinya transaksi. Sebelumnya, keluarga Foley pernah menyatakan kesediaan untuk membayar tebusan.

Tapi ibu dan saudara Foley mengatakan, bahwa pemerintah telah mengancam akan menuntut mereka, jika berusaha mengumpulkan dana melalui sumbangan untuk membayar tebusan. Pemerintah AS juga mungkin tidak akan membiarkan pembelian mayat.

"Itu akan mempermalukan pemerintah AS. Orang-orang akan bertanya, mengapa pemerintah membolehkan pembelian mayat, sementara mereka tidak mengijinkan pembayaran tebusan saat dia (Foley) masih hidup," kata seorang pejabat Tentara Pembebasan Suriah.

Sumber: vivanews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO