SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Muktamar NU ke-34 akan dilaksanakan pada 22-27 Oktober 2020 di Bandar Lampung. Muktamar kali ini menjadi tonggak komitmen NU menjadi organisasi yang mandiri, bermartabat, dan bebas dari intervensi pihak manapun, termasuk pemerintah. Karena itu, PBNU menolak proposal bantuan alias zero proposal.
"Ini waktunya NU menunjukkan jadi dirinya sebagai organisasi besar yang mandiri. Karena itu, untuk kebutuhan muktamar bisa diatasi dengan gotong-royong warga NU," ujar Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj.
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
"Kalau mau bantu silakan bantu, tak perlu pakai proposal. Dengan gotong-royong, NU sanggup membiayai kebutuhannya sendiri. Karena warga NU jumlahnya ratusan juta," ujar Kiai Said usai mengisi materi Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) yang diikuti kader Muslimat NU di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Jumat (10/1).
Pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek, Cirebon itu mengatakan, PBNU mencanangkan gerakan koin muktamar menyongsong pelaksanaan Muktamar NU ke-34 di Bandar Lampung. Gerakan ini untuk membangkitkan kembali semangat gotong-royong di kalangan Nahdliyin. Nantinya, kebutuhan muktamar akan dibiayai dari hasil penggalangan dana ini.
Menurut Kiai Said, warga NU antusias menyambut gerakan ini. Terbukti, sejak gerakan Koin Muktamar dilaunching pada 13 Desember 2019, sampai saat ini sudah terkumpul dana sekitar Rp 5 miliar. Dana itu terus bergulir hingga pelaksanaan muktamar di bulan Oktober.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya
"Antusias warga NU pada gerakan Koin Muktamar ini luar biasa, sampai saat ini sudah terkumpul Rp 5 miliar. Ini menunjukkan warga NU loyal," imbuh alumni Universitas Umm Al Qura, Mekkah, Arab Saudi itu.
Kiai Said menambahkan, sumbangan warga NU untuk kegiatan Muktamar NU tak hanya berupa uang. Ia menyontohkan, PCNU Kabupaten Mesuji sudah menyatakan siap menyumbang 10 ton beras dan 1.000 ekor ayam untuk konsumsi peserta muktamar.
Kiai Said menjelaskan, pihaknya menerima bantuan dalam bentuk apapun. Baik sembako maupun air mineral. Ia yakin dengan sumbangan yang berasal dari warga NU itu bisa memenuhi kebutuhan para muktamirin maupun penggembira.
Baca Juga: Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali
"Peserta muktamar resmi itu sekitar 3.500 orang. Kalau ditambah romli alias rombongan liar, bisa 10 kali lipat lebih. Insya Allah, dengan gotong royong semua kebutuhan dapat terpenuhi," pungkasnya. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News