PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Ada yang menarik saat Gusdurian Probolinggo mengenang tokoh Gus Dur (KH. Abdurahman Wahid). Untuk mengenang sosok kepemimpinan mantan Presiden RI tersebut, Gusdurian Probolinggo menggelar haul di Gereja Maria Bunda Karmel, Sabtu (18/1) malam.
Tak heran, acara haul yang dikemas dengan refleksi kebangsaan satu dekade kepulangan Gus Dur dengan tema ‘Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan’ itu dihadiri oleh ratusan orang.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Mereka terdiri dari lintas agama dan sejumlah organisasi kepemudaan. Tak hanya itu, acara itu juga dihadiri oleh putri Gus Dur, Anita Wahid.
“Sosok Gus Dur ini merupakan tokoh pelindung bagi kelompok minoritas,” ujar salah seorang Ketua Tri Dharma Probolinggo, Ervan Sutjianto.
Ia mengatakan, salah satu hasil perjuangan Gus Dur adalah kesenian Barongsai. “Sejak tahun 1967, kesenian Barongsai tidak bisa tampil. Namun, berkat Gus Dur kesenian itu akhirnya bisa tampil. Ini yang tidak bisa dilupakan oleh kaum Tionghoa,” tandasnya.
Baca Juga: Luncurkan Video Kampanye Bareng Dewa 19, Khofifah-Emil Kompak Nyanyikan Hidup adalah Perjuangan
Sementara Anita Wahid mengatakan, Gus Dur merupakan seorang tokoh yang pemberani. Bahkan Gus Dur sering mendapatkan ancaman di masa Orde Baru. “Beliau itu tokoh pemberani yang mengemban tugas misi kemanusian,” katanya.
Sikap beraninya dalam mengemban tugas kemanusian, tak hanya dirinya yang sering mendapatkan ancaman. Namun, keluarga juga ikut terkena dampaknya.
“Kita berharap nilai sikap pemberaninya Gus Dur itu tak pernah surut. Apalagi menghadapi tantangan Indonesia ke depan ini tambah besar,” tandas Anita Wahid. (prb1)
Baca Juga: Khofifah Pernah Jadi Bintang Senayan, Prof Kiai Asep: Cagub Paling Lengkap dan Berprestasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News