​Siswa Nangis Disindir Uang Gedung Rp 4,5 Juta, SMAN I Lawang Ngaku Sudah Kembalikan

​Siswa Nangis Disindir Uang Gedung Rp 4,5 Juta, SMAN I Lawang Ngaku Sudah Kembalikan Pintu gerbang SMAN I Lawang Malang Jawa Timur. foto: bangsaonline.com

Tidak hanya itu. Guru itu, tutur dia, juga menyindir wali siswa yang mengambil kembali uang gedung. “Gak timbilen ta,” sindir guru itu.

Timbilen adalah semacam bisul kecil tumbuh di pelupuk mata. Orang Jawa meyakini timbil itu tumbuh karena tak menepati atau menarik kembali janjinya.

Lalu bagaimana tanggapan pihak SMAN I Lawang? Rabu (29/1/2020), bangsaonline.com mendatangi sekolah yang terkenal sebagai SMAN favorit itu untuk konfirmasi. Bangsaonline.com berusaha menemui Ibnu Harsoyo sebagai Plt Kepala Sekolah SMAN I Lawang. Namun, Ibnu Harsoyo tak ada di tempat.

Iwan Irawan, wartawan bangsaonline.com di Malang ditemui Darsono, Kepala TU SMAN 1 Lawang dan Siti Robiah, Waka Humas SMAN 1 Lawang.

“Posisi Plt Kepala SMAN 1 Lawang saat ini lagi di luar, mengikuti workshop selama beberapa hari,” tutur Darsono.

Kepada bangsaonline.com, Darsono menjelaskan panjang lebar tentang uang gedung senilai Rp 4,5 juta itu. “Uang dari siswa sebanyak 427 siswa @ Rp 4,5 juta sudah dikembalikan kepada wali murid,” kata Darsono.

Menurut dia, rencana pembangunan masjid atau musholla juga tidak jadi mengambil iuran dari wali siswa. Melainkan dari para alumni dan donatur (masyarakat).

Ia juga menjelaskan bahwa rencana program pembangunan tersebut berasal dari komite sekolah yang lama, yakni Basuki. “Kami sebagai Kepala TU tidak pernah diajak berunding oleh komite. Terlebih lagi soal perencanaan penganggaran. Sama sekali tidak dilibatkan oleh komite,” katanya.

Ia juga menuturkan bahwa komite yang baru Riyanto masih belum ada. “Karena baru jabat, bersamaan Plt Kepala SMAN 1 Lawang juga jabat di sini, yakni Ibnu Harsoyo,” tutur Darsono.

Lalu bagaimana dengan SPP? “Terkait SPP kami mendapatkan subsidi dari Dinas Pendidikan Jatim Rp 75.000 setiap siswa per bulan,” katanya.

Siti Robiah selaku Waka Humas SMAN I Lawang juga menjelaskan bahwa SPP sudah tersubsidi oleh Dinas Provinsi sebesar Rp 75 ribu. Tapi kalau siswa masih dikenai lagi ia mengaku kurang paham.

“Mengingat di sekolah sini ada pegawai honorer atau guru honorer. Di sisi lain, peningkatan infrastruktur juga dibutuhkan untuk perluasan ruang guru dan lainnya,” kata Siti Robiah.

Soal guru yang menyidir siswa karena tak bayar uang gedung, baik Darsono maupun Siti Robiah mengaku tak tahu. “Mengenai guru mem-bully, tentunya tidak relevan. Karena guru ASN sudah memiliki tunjangan sertifikasi,” kata Darsono.

Siti Robiah juga mengaku tidak mendengar kalau ada guru SMAN I Lawang mem-bully siswanya. “Saya juga tidak mendengar siapa yang telah mem-bully salah satu siswa yang dimaksud,” katanya. “Kalo gitu biar dikumpulkan aja para gurunya atau siapa yang merasa melakukannya,” kata Siti Robiah.

Sementara anggota DPRD Jatim Mathur Husyairi ketika dimintai komentar soal pungutan di SMAN langsung menukas. “Tidak boleh atas nama apapun. Itu pungli,” tegasnya kepada bangsaonline.com sembari minta agar bisa dipertemukan dengan wali siswa SMAN I Lawang. (iwa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO