MOJOKERTO (BangsaOnline) - Isu tentang akan adanya ''bom Natal'' di gereja-gereja di Mojokerto beredar menjelang perayaan Natal tahun ini. 'Sejumlah daerah di Jawa Timur kedatangan puluhan ''calon pengantin'' (pelaku bom bunuh diri)', seperti itulah salah satu isu yang berkembang. Salah satunya ke Kota Mojokerto.
Mengantisipasi isu pengeboman gereja, pihak kepolisian pun meningkatkan penjagaan 48 gereja di wilayah hukumnya. Khususnya gereja yang pernah menjadi sasaran pengeboman tahun 2000 silam. Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiji Suwartini membenarkan adanya isu kedatangan puluhan calon pelaku bom bunuh diri dari Jakarta ke sejumlah daerah di Jatim.
Baca Juga: Kunjungi Gereja di Malam Natal Bersama Forkopimda dan FKUB, Ini Pesan Pj Wali Kota Kediri
Informasi yang beredar, rombongan calon pengantin yang berjumlah 26 orang itu telah masuk ke beberapa daerah. Antara lain, Madiun, Jombang, Mojokerto, dan Surabaya.
"Informasi ada, cuman dimana kita belum tahu pasti, mereka tersembunyi, ndak mungkin terang-terangan," ungkap Wiji kepada wartawan, Kamis (18/12/2014).
Untuk mengamankan perayaan Natal 2014 dan tahun baru tahun 2015 ini, Wiji mengaku bekerjasama dengan TNI dan para relawan. Setidaknya, 865 personel disiagakan mulai 23 Desember untuk menjaga 48 gereja di wilayah hukumnya.
Baca Juga: Kantor Polisi Jadi Target Bom Bunuh Diri: Berikut Deretan Jejak Penyerangannya di Indonesia
"Penjagaan kita prioritaskan jemaatnya yang besar-besar. Utamanya yang pernah menjadi sasaran (pengeboman) kita antisipasi dan kita tambah personel," paparnya.
Malam Natal tahun 2000 silam, Gereja Eben Haezer di Jalan Kartini adalah salah satu gereja yang menjadi sasaran pengeboman. Akibatnya, seorang anggota barisan serba guna (Banser) Mojokerto, Riyanto tewas mengenaskan.
Saat itu, korban membantu pengamanan misa natal di gereja tersebut. Untuk mencegah peristiwa tragis itu terulang, selain memperketat penjagaan, Wiji mengaku meminta bantuan unit penjinak bom (Jibom) dari Brimob Polda Jatim. Dua jam sebelum misa Natal, tim akan menyisir setiap gereja yang ada di kota onde-onde ini.
Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Mantan Napi Kasus Terorisme, Pernah Ditahan di Lapas Nusakambangan
"Kita imbau para jemaat untuk tidak membawa barang ke dalam gereja kecuali kitab, kalaupun membawa barang tetap kita periksa secara detail, termasuk kado-kado kalau bisa tidak dibawa masuk ke dalam gereja,"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News