KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Batu Hj. Dra. Dewanti Rumpoko, M.Si, menyambut baik pembuatan film pendek yang diperankan puluhan anak-anak dari Kota Batu yang diprakarsai oleh Viu Shorts.
Viu adalah aplikasi tayangan streaming hiburan yang dioperasikan oleh PCCW Media Group. Viu yang tersebar di 16 negara dan berpusat di Hong Kong tersebut difokuskan menayangkan film-film dari Asia.
Baca Juga: Rating Film The Dune: Part Two, Mulai dari IMDb, Rotten Tomatoes, dan Metacritic
“Dunia perfilman adalah aktivitas yang tidak hanya meningkatkan ekonomi, lebih dari itu, dapat mengubah pola pikir orang-orang tentang kota kecil,” ujar Dewanti Rumpoko, Rabu (12/2).
Menurut Dewanti, tim Viu Shorts sendiri telah menemuinya terkait dengan rencana pembuatan film di Kota Batu. Karena ini melibatkan pemain, khususnya dari kalangan pelajar di Kota Batu, Dewanti meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Dr. Eny Rachyuningsih untuk bisa memfasilitasi kebutuhan anak-anak usia sekolah dalam upaya membuat film tersebut.
“Menurut saya tidak hanya memfasilitasi kebutuhan anak-anak tetapi bagaimana nanti ikut menyebarluaskan karya film anak-anak asli Kota Batu lewat sosial medianya,” pesannya.
Baca Juga: 5 Film Detektif Terbaik yang Wajib Ditonton
Sesuai pemaparan tim Viu Shorts, film pendek itu nantinya menceritakan tentang pawang hujan. Dipilihnya cerita itu sudah didasarkan berbagai macam pertimbangan, salah satunya tentang mitos pawang hujan.
“Ada tiga mentor yang mendampingi mereka. Mentor sekadar mengarahkan. Sedangkan anak-anak muda yang mengerjakan filmnya,” paparnya.
Dikonfirmasi terkait pembuatan film ini, Dirmawan Hatta, sang sutradara mengatakan, selama beberapa hari ke depan anak-anak muda asal Kota Batu akan menggarap film pendek ini di kawasan Pura Luhur Giri Arjuna, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Baca Juga: Sinden Gaib: Pesan Moral di Balik Kisah Seram
“Sebelum memutuskan membuat film, para anak muda yang sebagian besar duduk di bangku SMA ini memilih sendiri tema besar yang akan mereka kerjakan,” katanya.
Selanjutnya, kata dia, para anak muda Kota Batu ini mengidentifikasi mitos lalu dikembangkan menjadi skenario. Tidak hanya itu, yang memutuskan pilihan tempat dan aktor, hingga pembuatan skrip adalah anak-anak yang berjumlah 25 orang. “Skrip dan pemainnya juga anak-anak.
Rencananya film ini akan tayang Mei mendatang. Melihat perkembangan perfilman saat ini, Indonesia memiliki potensi yang penting dalam industri perfilman. Posisi Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua merupakan lokasi strategis untuk pemasaran,“ tuturnya. (asa/dur)
Baca Juga: Tayang Perdana di Mojokerto, Film "Sinden Gaib" Diserbu Penonton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News