BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar terus memantau kondisi kesehatan 12 santri dan satu pembimbing tim robotik yang baru saja pulang dari Singapura dan Malaysia. Pemantauan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Kami dari Dinkes sepakat dengan pengasuh pondok pesantren agar santri-santrinya yang baru pulang dari lomba robotik agar beristirahat dulu di rumah masing-masing. Dengan terus dipantau oleh tenaga kesehatan kami yang ada di masing-masing kecamatan," ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Blitar Kuspardani, Kamis (13/2/2020).
Baca Juga: Ustad Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Rekonstruksi
Menurut dia, para santri akan beristirahat di rumah selama 14 hari. Terhitung sejak kepulangannya mereka ke Indonesia Senin 11 Februari lalu.
Selama 14 hari, petugas akan datang dua hari sekali untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Dari Puskesmas dicek dua hari sekali. Namun, kami instruksikan mereka agar setiap hari berkomunikasi dengan orang tua santri dan meminta segera melaporkan jika ada keluhan sakit," imbuhnya.
Baca Juga: Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri di Blitar Belum Jadi Tersangka, Polisi Beberkan Alasannya
(Kuspardani)
Kuspardani menambahkan, sampai saat ini kondisi ke-12 santri dan satu orang pembimbing dalam keadaan sehat. Sebelumnya mereka juga telah menjalani pemeriksaan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dan dinyatakan sehat. Hanya saja sesuai prosedur, mereka harus membatasi interaksi dengan banyak orang selama masa inkubasi virus, karena baru saja kembali dari daerah terpapar.
Baca Juga: Polisi Mendadak Bongkar Makam Santri di Blitar, Ada Apa?
Untuk diketahui, kedua belas santri ini baru saja pulang dari Malaysia untuk mengikuti lomba robotik World Robotic For Peace. Sebelum ke Malaysia, mereka juga sempat melalukan perjalanan ke Singapura, di mana di saat ini pemerintah Singapura telah meningkatkan level kewaspadaan terhadap virus corona dari kuning menjadi oranye.
Meski dibayangi penyebaran virus corona, mereka pulang membawa prestasi dengan keluar sebagai juara umum mengalahkan 10 negara Asean lainnya. Dari tujuh kategori yang dilombakan, 12 santri tersebut berhasil menyabet tiga medali emas. Sementara dalam dua kategori lainnya mereka berhasil meraih medali perak.
Tiga kategori yang berhasil meraih medali emas tersebut di antaranya kategori Juara I Soccer Close, Juara I Soccer Junior Clase, dan Juara I Line Follower. Sementara itu kategori Sumo dan kategori Amfibious Solar Vehicle meraih juara II. (ina/rev)
Baca Juga: Santri Ponpes di Ponggok Blitar Meninggal, Diduga Usai Dilempar Ustad dengan Kayu Berpaku
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News