TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Wabah Demam Berdarah (DB) tengah menghantui masyarakat Kabupaten Trenggalek dalam dua bulan terakhir ini. Sebanyak 3 warga Trenggalek yang berasal dari 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Trenggalek, Pogalan, dan Tugu dikabarkan meninggal akibat serangan nyamuk jenis Aedes Aegypti ini.
Menanggapi hal tersebut, Mugianto Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek Bidang Pendidikan dan Kesehatan menegaskan akan secepatnya memanggil Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Kabupaten Trenggalek untuk dimintai keterangannya.
Baca Juga: Gelar Rakor, Komisi II DPRD Trenggalek Minta OPD Penghasil PAD Bekerja Optimal
"Dalam minggu depan ini ya, kalau gak salah Rabu (19/2) ya kita panggil untuk rapat hearing," ungkap Mugianto, Minggu (16/2).
Dikatakan oleh Mugianto, pemanggilan terhadap Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Trenggalek tersebut dalam rangka klarifikasi terhadap persoalan wabah Demam Berdarah yang telah merenggut 3 nyawa warga Trenggalek tersebut.
Selain klarifikasi, kata Mugianto lebih lanjut, Komisi IV DPRD Trenggalek juga akan meminta pertanggungjawaban serta menanyakan langkah yang akan dilakukan oleh kedua institusi tersebut ke depan.
Baca Juga: Ketua Komisi I DPRD Trenggalek Dorong Koordinasi Antar-OPD Terkait
Terhadap korban yang sudah berjatuhan, Ketua DPC Partai Demokrat Trenggalek mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. "Kami prihatin ya dengan kejadian merebaknya wabah DB yang ada di Trenggalek dan menelan korban 3 orang dalam dua bulan terakhir," kata Mugianto.
Ia meminta pada Dinas Kesehatan untuk segera melakukan langkah preventif berupa fogging atau penyemprotan terhadap lokasi yang dinilai rawan terhadap munculnya jenis nyamuk Aedes Aegypti.
Selain dinkes, ia pun meminta pada pihak RSUD Trenggalek terutama tim medis, untuk bersikap ramah dan humanis terhadap pasien yang sedang membutuhkan layanan kesehatan.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Sampaikan Nota Keuangan RAPBD 2025
Ia juga berpesan agar segera diambil tindakan apabila ditemukan adanya pelayanan yang kurang baik.
"Kalau memang di sana masih banyak ditemukan, mungkin perawatnya atau mungkin bagian apanya yang tidak baik atau mungkin kurang begitu baik menangani pasien, tentunya ya harus ditindak," pintanya. (man/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News