Bawang Bombai Langka, 20 Kg di Kota Batu Dihargai Rp 1 Juta

Bawang Bombai Langka, 20 Kg di Kota Batu Dihargai Rp 1 Juta Akibat kelangkaan Bawang Bombai, salah satu agen Bombai di Pasar Sayur Kota Batu hanya menyimpan stok bawang merah dan bawang putih.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Merebaknya kasus virus corona tak hanya berdampak pada tertundanya keberangkatan jamaah umroh asal Indonesia ke tanah suci. Pengiriman bawang bombai ke tanah air juga terhambat. Dampaknya, hampir sebulan ini pasokan bawang asal India ini ke pasar sayur Kota Batu tidak ada, baik di agen maupun di tingkat eceran.

"Iya mas. Sudah hampir sebulan ini kami tidak menerima kiriman bombai. Banyak konsumen, baik dari hotel dan lainnya kecewa. Katanya sih pengiriman bombai dari luar negeri dihentikan sementara karena maraknya virus corona," ujar Rudi, salah seorang agen bombai di Pasar Satur Kota Batu, Sabtu (29/2).

Karena langkanya bawang ini, pernah ada konsumen yang rela merogoh koceknya Rp 1 juta hanya sekadar ingin membeli satu sak atau 20 kilogram bombai. Padahal harga normal bombai 20 kilogram hanya Rp 280.000 hingga Rp 300.000.

"Jika kondisi normal, sekali kirim dari distributor biasanya mencapai 500 sak bombai per bulan," ungkapnya.

Sementara itu, di tingkat eceran, dua minggu yang lalu mereka sudah kehabisan stok bombainya. Terakhir, mereka menjual bombai eceran Rp 90.000 per kilogram. Padahal harga normalnya antara Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kilogram.

"Sudah dua minggu lebih stok bombai habis mas. Banyak pembeli yang tanya. Saya tidak tahu kapan pengiriman bombai ini akan normal lagi," ujar Mak Marem, seorang pedagang sayur di area pasar besar Kota Batu.

Berdasarkan pantauan BANGSAONLINE.com di Pasar Besar Kota Batu, tidak ada satu pun pedagang yang stoknya bombainya masih ada. Termasuk lima kios pedagang bombai di pasar sayur juga kosong. Di kios mereka hanya terlihat stok bawang merah dan bawang putih.

Kelangkaan bombai di Kota Batu membuat pengusaha pizza di Kota Batu terpukul. Sebagian sudah tidak berproduksi seminggu lebih karena ketiadaan bahan ini. Anis, salah seorang pengusaha pizza asal Kelurahan Temas mengakui, produksi pizzanya untuk sementara dihentikan karena bahan baku bombai ini tidak ada.

"Untuk sementara kami istirahat dulu mas. Nunggu pasokan bombai normal lagi. Semoga kondisi seperti ini tidak berlangsung lama," harapnya.(asa/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO