PHRI Akui Okupansi Hotel di Batu Menurun

PHRI Akui Okupansi Hotel di Batu Menurun Hotel Kampung Lumbung yang tingkat okupansinya menurun. Inset, Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi mengakui, jika merebaknya virus corona sangat berpengaruh pada okupansi hotel-hotel di Kota Batu. Diungkapkannya, penurunan itu sudah dirasakan sejak virus corona merebak di Cina.

"Penurunan tamu hotel ini diakibatkan sebagai efek domino dari turis mancanegara yang mulai berkurang drastis ke Indonesia, terutama yang ke Bali. Kondisi ini semakin diperparah dengan masuknya virus corona ke Indonesia. Semoga penurunan okupansi hotel di Batu tidak terlalu drastis seperti yang terjadi di Bali," harap Sujud Hariadi, Minggu (8/3).

Baca Juga: Iftar Bazar ala Senyum World Hotel, Suguhkan Hidangan Khas Nusantara

Hal senada juga diungkapkan Sarto, General Manajer (GM) Hotel Selecta. Menurutnya, semua hotel di Batu sangat merasakan dampak merebaknya virus corona yang saat ini sudah masuk ke Indonesia. Tidak hanya hotel, kata ia, tempat-tempat wisata juga mengalami hal serupa. "Mudah-mudahan ini tidak berlangsung lama dan semoga normal kembali," harapnya.

Sedangkan Danoe Hartanto, GM Kampung Lumbung, Beji, Kota Batu mengakui, sejak merebaknya kasus virus corona, ada penurunan 8 hingga 10 persen hunian hotel dan villanya.

"Dampak merebaknya virus corona ini memang berpengaruh terhadap okupansi hotel dan villa di Kampung Lumbung ini. Pada bulan Maret ini ada dua grup yang sudah menunda kedatangannya," ungkapnya.

Baca Juga: Shokudo Restoran Kontena Hotel Batu Raih Penghargaan dari Dirjen Kesmas Kemenkes

Sebelumnya, dua hotel di Kota Batu, yakni Aston Hotel dan Hotel Zam-Zam juga mengeluhkan yang sama. Untuk Aston Hotel, di bulan Maret ini tingkat okupansinya turun hingga mencapai 30 persen. (asa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO