KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Ketua KPU Kota Batu, Mardiono mendadak jadi 'guru' dadakan di SMK Negeri 3 Kota Batu, Selasa (10/3). Selain Mardiono, dua komisioner lainnya, Thomi Rusdyantoro, Divisi Hukum dan Pengawasan, serta Marlina Divisi Sosdiklih, SDM, dan Parmas juga jadi 'pahlawan tanpa tanda jasa' dadakan.
"Apa yang kami lakukan di sekolah ini bukan sosialisasi lagi, melainkan sudah mengarah ke pendidikan politik bagi pemilih pemula. Materinya pun kami sesuaikan dengan silabus di Mata Pelajaran PPkn. Kebetulan hari ini materinya tentang budaya politik," ujar Marlina kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (10/3).
Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2024, KPU Kota Batu Gelar Apel Distribusi Logistik
Dia menjelaskan, kegiatan pembelajaran di kelas ini merupakan salah satu tindaklanjut kegiatan KPU Goes To School yang telah diprogramkan KPU Kota Batu. Tujuan dari program ini guna meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya pemilih pemula dalam pemilu yang akan datang.
Dalam kegiatan pendidikan politik di SMK Negeri 3 itu, Ketua KPU Mardiono memberikan materi Budaya Politik bagi kelas X. Demikian juga yang dilakukan Thomi Rusdyantoro, serta Marlina. Ketiganya mengajar sejak jam pertama pukul 07.00 hingga pukul 11.55 WIB. Kegiatan ini akan dilakukan di 11 kelas yang ada di kelas X.
Baca Juga: Debat Publik Kedua Pilwalkot Batu, Ini Janji dari 3 Paslon soal Pendidikan
"Kami akan melakukan MoU dengan pihak sekolah terkait program ini. Namun karena Kepala SMK Negeri 3 masih berhalangan hadir hari ini, sehingga kami tunda minggu depan. Sebelumnya kami sudah melakukan MoU dengan Kepala SMA Negeri 2 Batu," terangnya.
Mardiono mengatakan, sosialisasi dan pendidikan kepada pemilih pemula dengan tema KPU Goes to School ini sesuai dengan amanat KPU tentang rencana kerja tahun anggaran 2020. Dalam kegiatan ini, diperhatikan wilayah partisipasi rendah, daerah potensi pelanggaran pemilu tinggi, dan daerah rawan konflik atau bencana.
Baca Juga: Sempat Terkendala Silon, Partai Garuda Kota Batu Kembali Ajukan Bacaleg ke KPU
Ia mengungkapkan, Kota Batu merupakan salah satu kota yang terdapat di Jawa Timur yang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Malang pada 2003 silam. Terdapat kurang lebih 26 SMA/SMK dan setingkatnya yang tersebar di tiga kecamatan di wilayah Kota Batu.
Dengan memperhatikan ketersediaan SDM dan anggaran, KPU Kota Batu memilih beberapa sekolah yang dianggap sudah mewakili kategori sasaran pendidikan pemilih. Dipilihnya SMA setingkat untuk menjadi sasaran pendidikan pemilih, dikarenakan di Kota Batu belum terdapat perguruan tinggi yang dapat dijadikan referensi untuk sosialisasi dan pendidikan pemilih.
Berbeda dari kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih pada sebelum-sebelumnya, kali ini pendidikan pemilih dikonsep dengan pertemuan terbatas atau kelas khusus pendidikan pemilih. Dengan membangun kerja sama dengan pihak sekolah, KPU Kota Batu meminta mengisi kelas pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dengan menyesuaikan silabus mata pelajaran yang terkait dengan politik dan demokrasi. Kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan wujud dari komitmen KPU Kota Batu secara serius memberikan pendidikan secara berkesinambungan.
Baca Juga: KPU Kota Batu Lantik 72 Anggota PPS, Pj Wali Kota Siapkan Penghargaan untuk yang Berprestasi
Mardiono berharap kegiatan ini terus di-support secara penuh. "Tahun 2020 merupakan tahun di mana KPU Kota Batu sedang tidak dalam menghadapi tahapan pemilu maupun pemilihan kepala daerah. Diharapkan kegiatan ini menjadi bentuk wujud nyata konsistensi dan eksistensi lembaga dalam memberikan kontribusi dalam meningkatkan pembangunan sumber daya manusia dari sisi politik dan demokrasi di Kota Batu," ujarnya.
"Merawat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Komisi Pemilihan Umum adalah PR besar yang secara terus menerus dilaksanakan KPU Kota Batu. Dengan kerja nyata mengedukasi masyarakat, terutama kepada pemilih pemula yang merupakan asset negara dalam membangun keberadapan ke depan, haruslah menjadi prioritas yang utama," jelas Mardiono. (asa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News