PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Mewabahnya virus corona (covid-19) hingga membuat kekhawatiran di masyarakat, menjadi berkah tersendiri bagi seorang warga Ponorogo pembuat masker berbahan kain perca.
Pasalnya, ia malah justru kebanjiran order karena masker yang dibuatnya merupakan ramah lingkungan yang bisa dicuci dan dipakai lagi.
Baca Juga: Di Sanggar Kesenian Langen Kusumo Ponorogo, Khofifah Apresiasi Inovasi Pelestarian Reog
Adalah Yutina, ibu dua anak yang bertempat tinggal di Kelurahan Bangunsari Ponorogo ini membuat masker berbahan dasar kain perca atau kain sisa yang biasanya hanya dibuang begitu saja. Kain-kain itu disulapnya menjadi masker ramah lingkungan.
Masker buatannya dijual dengan harga Rp 10 ribu per bijinya. Di dalam masker ini juga bisa diisi tisu, sehingga udara maupun bakteri bisa tersaring dan diserap masker secara maksimal.
"Selain itu, masker juga bisa dicuci dan dipakai lagi. Lain halnya dengan masker yang dibeli di toko dan apotek yang hanya sekali pakai dan apalagi sudah mulai langka," jelasnya.
Baca Juga: Kunjungi Kampung Produsen Tas Anyam Jali di Ponorogo, Khofifah Siap Dukung UMKM Go Global
Proses pembuatannya pun sangat mudah, yakni hanya memerlukan penggaris, kapur, gunting, pola, dan jarum. Kain perca diukur dan dibuat pola masker, setelah itu kain dipotong dan dibentuk lalu dijahit menggunakan mesin jahit ataupun manual.
Selain mudah, bahan yang diperlukan pun sangat murah. Bahkan dalam sehari, Yutina yang juga melibatkan anggota keluarganya dalam proses pembuatannya mampu meproduksi hingga 150 masker.
Meski baru dua minggu membuat masker berbahan dasar kain perca, namun, Yutina sudah kebanjiran pesanan baik dari Ponorogo maupun luar Ponorogo.
Baca Juga: Kalaksa BPBD Jatim Resmikan Rekonstruksi Jembatan Terdampak Bencana di Kabupaten Ponorogo
"Di apotek kan masker sekarang sudah langka. Saya iseng buat, lalu di-upload, kok banyak peminatnya. Pembeli banyak yang minta warna polos. Kelebihannya ada benjolan kain, dalemnya bisa dikasih tissue, itu sudah standar kesehatan," imbuhnya. (nov/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News