Kondisi Jembatan Peninggalan Belanda di Tulungagung Sangat Memprihatinkan

Kondisi Jembatan Peninggalan Belanda di Tulungagung Sangat Memprihatinkan Kondisi jembatan peninggalan belanda yang memprihatinkan. foto: Aris Yudisantoso/Harian Bangsa

TULUNGAGUNG (BangsaOnline)

Jembatan Mergayu yang menghubungkan Dusun Bakah dengan Dusun Jati Desa Mergayu, Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung sangat memprihatinkan. Jembatan yang dibangun sekitar tahun 1862,pernah mengalami kerusakan parah pada tahun 1980an, dan pada tahun 2010 pun pernah dilakukan perbaikan juga untuk pengangkatan jembatan karena ambles sekitar 1.5 meter. Sangat miris, sebab jembatan tersebut juga salah satu akses jalan menuju Desa Kedung Wilud wilayah Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung.

Menurut Tukiyo (55) warga sekitar jembatan, ”konon renovasi jembatan tersebut sampai menghabiskan dana sekitar 120 juta mas, tapi pada musim penghujan seperti ini pengguna jembatan tetap was-was, pasalnya jembatan ini sudah mulai retak – retak disambungan jembatan".

Kepala Desa Mergayu saat dikonfirmasi melalui Sekdesnya Sud Raniasih Senin (29/12) mengatakan, ”selain keretakan dibeberapa bagian jembatan itu, tumpukan sampah yang menyangkut ditiang penyangga jembatan yang begitu banyak akan menjadi beban yang berat tatkala air sungainya deras mas, makanya pihak kami akan mengantisipasi dengan tiap beberapa hari membersihkan jembatan".

Masih lanjut Sekdes, selain itu kami juga sudah mempersiapkan adanya bahaya ambruknya jembatan, makanya sudah 4 bulan ini kami batasi muatan kendaraan yang lewat di jembatan tersebut.

Beberapa tahun yang lalu disaat jembatan utama antara Bandung dan Prigi ambruk, jembatan inilah yang dijadikan alternatif utama sebagai penghubung. 

”Pembangunan dari jembatan ini sangat kami nantikan dan butuhkan untuk kelancaran jalur transportasi serta ekonomi pak, karena bukan hanya warga Desa Mergayu melainkan warga Kedung Wilut yang berdekatan dengan jembatan ini juga sangat membutuhkan. Karena, jika jalan ini sampai ambruk kami harus memutar 6 km bahkan lebih untuk menjangkau pusat perekonomian Pasar Bandung,” terang salah satu warga saat akan melintas jembatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO