Surabaya Zona Merah Covid-19, IKD Imbau 10.000 KK Anggotanya Tidak Panik

Surabaya Zona Merah Covid-19, IKD Imbau 10.000 KK Anggotanya Tidak Panik Kolonel TNI AL (Purn) Sukarjo, Sesepuh Ikatan Warga Demak (IKD) di Surabaya. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ikatan Keluarga Demak (IKD) di mengimbau agar anggotanya yang berjumlah sekitar 10.000 kepala keluarga (KK) tidak panik menyikapi wabah Corona atau Covid-19. Meskipun, masuk zona merah dalam peta penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

Imbauan itu disampaikan sesepuh IKD , Sukarjo. Sebagai orang yang sering dimintai nasihat oleh warga, terutama warga Demak asal , ia mengimbau anggota IKD tetap tenang dan mematuhi protokol kesehatan yang sudah diberlakukan oleh pemerintah, baik Pemkot maupun Pemprov Jatim.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

"Saya sudah imbau warga asal Demak di yang jumlahnya sekitar 10.000 KK agar tidak panik. Saya juga mengimbau agar mereka berdiam diri di rumah, menghindari keluar rumah, apalagi berkumpul dengan banyak orang," tutur Sukarjo, Kamis (2/4).

Purnawiran Kolonel TNI AL ini mengungkapkan, warga Demak terkenal religius. Karena itu, pihaknya mendorong agar mereka memperbanyak ibadah, berzikir, dan bersholawat di rumah masing-masing.

Ia yakin, kekuatan spritual akan mempertebal kekuatan fisik dan kesehatan diri, sehingga daya imun tubuh pun bertambah. Dengan begitu, tubuh tidak mudah diserang virus Corona.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

"Situasi ini memang berat, tapi harus dihadapi dengan tabah. Saya kira sebagai orang beriman, kita juga wajib berikhtiar lewat doa dan ibadah. Karena itu, saya imbau warga IKD untuk perbanyak doa dn zikir," ujar pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di ini.

Sukarjo mengaku meskipun pasca wabah Covid-19, Kota menjadi sepi, namun hal itu tak terlalu berpengaruh pada perekonomian warga Demak di .

Lulusan Akmil 1985 ini menjelaskan warga Demak di kebanyakan berprofesi sebagai penjahit dan wiraswasta. Karena itu, pasang surut usaha atau sepi order adalah hal yang biasa mereka hadapi.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

"Saya selalu tanamkan optimisme kepada warga saya. Termasuk saat wabah Corona saat ini. Saya yakin obat untuk pasien Corona akan segera ditemukan dan situasi akan berangsur normal," kata pengurus yayasan Universitas Hang Tuah (UHT) tersebut. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO