Tangani Covid-19, Pemkot Batu Siapkan Dana Rp 59,5 Miliar

Tangani Covid-19, Pemkot Batu Siapkan Dana Rp 59,5 Miliar Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dalam upaya menangani (Virus Corona), Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah menyiapkan anggaran Rp 59,5 miliar. Ada 3 sektor utama yang menjadi prioritas utama, yaitu kebutuhan kesehatan selama 3 bulan, bidang ekonomi, dan jaring pengaman sosial.

Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso melalui grup WhatsApp (WA) Forum Warga Kota Batu, Minggu (5/4). Ia mengungkapkan, nantinya masing-masing Kepala Keluarga (KK) yang terdampak akan mendapat bantuan uang sebesar Rp 500 ribu.

Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Minta Perbaikan Ruas Jalan Sultan Agung Dipercepat

"Anggaran sebesar itu adalah dalam rangka mengatasi masalah ada 3 sektor utama yang menjadi prioritas utama yaitu kebutuhan kesehatan selama 3 bulan Rp 13 M," kata Punjul Santoso yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas (Gugas) Kota Batu.

Anggaran Rp 13 miliar, lanjut Punjul, akan digunakan untuk pengadaan pembelian Alat Pelindung Diri (APD), masker, hand sanitizer, desinfektan, rapid test, obat-obatan, insentif tenaga medis dan tenaga pendukung, biaya shelter karantina, tempat istirahat medis, biaya pengobatan rumah sakit.

"Prioritas kedua adalah bidang ekonomi, berupa pembebasan pajak hiburan, dan hotel, pembebasan retribusi pasar, diskon tarif PDAM," ucap Punjul.

Baca Juga: Peringati HKN ke-60, Dinkes Kota Batu Luncurkan Program Integrasi Layanan Primer

Sementara untuk pembebasan sewa bedak di tempat objek wisata, kata Punjul,  sedang dikaji. Termasuk pembebasan retribusi kebersihan, serta PBB untuk sektor pertanian.

Berikutnya, lanjut politikus PDIP ini, adalah Jaring Pengaman Sosial (Social Safety Net) tahap awal yang disiapkan hampir Rp 45 miliar untuk 3 bulan ke depan dan akan disiapkan sampai 6 bulan.

"Digunakan bantuan bagi 30 Ribu KK atau hampir 43,5% jumlah KK di Kota Batu bagi sektor informal dan warga masyarakat yang terdampak . Yaitu, para buruh tani/penggarap, pekerja yang dirumahkan, pekerja harian, PKL/UMKM, tukang ojek dan sopir angkut, pengelola kantin sekolah, pramuwisata / guide / pokdarwis, dan masyarakat kurang mampu yang diluar data DTKS.

Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan

"Saat ini data dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah masuk, tinggal verifikasi ulang dari Desa/Kelurahan," jelasnya.

Selain itu, juga menganggarkan Bidang Keamanan yang telah disiapkan hampir Rp 1,5 M untuk operasional penanggulangan BPBD Kota Batu, Operasi Cipta Kondisi Kantramtibmas, Physical Distancing, Operasi Gabungan pengecekan warga luar yang masuk Kota Batu di 2 pintu masuk, serta pengawasan warga pendatang baru di desa/kelurahan.

Ia menjelaskan, dana sebesar Rp 59,5 miliar tersebut bersumber dari dari refocussing dan realokasi anggaran yang berasal dari pengalihan belanja perjalanan dinas, makan minum rapat, kegiatan pelatihan, bimtek, pameran, sosialisasi.

Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi

Dan juga kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, pengadaan pakaian dinas, pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor, pengadaan kendaraan, belanja barang dan jasa, serta belanja modal yang dinilai kurang mendesak dan bisa ditunda.

Terkait penanganan dengan anggaran Rp 59,5 miliar, Hari Danah Wahyono Anggota DPRD kota dari Fraksi Gerindra menyambut baik.

"Alhamdullillah, Pemerintah Kota Batu peduli dengan yang terdampak , kita tinggal tunggu realisasinya. Dan di data yang benar warga yang terdampak jangan sampai salah sasaran," jelas Hari Danah. (asa/ian)

Baca Juga: Masifkan Tangani Sampah, Pemkot Batu Tambah dua Mesin Incenerator di 2 Kelurahan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO