SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 terus memantau kondisi kesehatan peserta pelatihan petugas haji Jawa Timur. Menurut Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Ahmad Zayadi, ini dilakukan usai teridentifikasinya peserta pelatihan yang positif terpapar Covid-19. Bahkan, peserta pelatihan yang dipastikan positif Covid-19 sudah mencapai puluhan orang.
Zayadi pun meminta seluruh peserta pelatihan petugas haji Jawa Timur dapat proaktif melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, salah satunya dengan melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Jatim Tanam Pohon di Lamongan
"Kami sudah sampaikan ke kantor Kemenag se-Jatim agar kawan-kawan yang kemarin bersama-sama dengan Dinas Kesehatan menyelenggarakan pelatihan petugas haji segera memeriksakan kesehatannya dan melakukan isolasi mandiri," kata Zayadi, Rabu (08/04).
Zayadi menyampaikan, Pelatihan Petugas Haji di Asrama Haji Sukolilo diikuti oleh 415 peserta, yang dikelompokkan dalam 10 kelas. "Kegiatannya dimulai tanggal 9 Maret hingga tanggal 18 Maret kemarin, sebelum adanya SE Gubernur dan Maklumat Polri tentang kewaspadaan Covid-19," jelas Zayadi.
Ia menerangkan, Surat Edaran Gubernur Jawa Timur nomor 420/1780/101.1/2020 perihal peningkatan kewaspadaan terhadap coronavirus disease (Covid-19) di Jawa Timur baru terbit tanggal 15 Maret 2020. Sementara, Maklumat Kapolri nomor Mak/02/III/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19) muncul pada tanggal 19 Maret 2020.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Bilang Begini saat Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya
Saat ini, Gugus Tugas Pencegahan Penularan COVID-19 Kanwil Kemenag Jawa Timur terus berkordinasi dengan Dinas Kesehatan dan mitra terkait lainnya, untuk memberikan layanan sesuai dengan protokol kesehatan.
“Kami juga terus memberikan perhatian dan membangun silaturrahim dengan keluarga peserta yang teridentifikasi Covid-19. Kita terus membangun semangat, dan terus membangun optimisme,” ujar Zayadi.
Di samping itu, pihak Kanwil Kemenag Jawa Timur juga telah melakukan penyemprotan disinfektan dan pembersihan seluruh wilayah Asrama Haji Sukolilo dan menyediakan Alat Perlindungan Diri (APD) seperti masker, dan sebagainya.
Baca Juga: Kanwil Kemenag Jatim Sayangkan Kasus Penganiayaan Santri di Kediri
"Kami mohon doa dari semuanya, agar semuanya kembali sehat-afiyat, dan kita juga tetap sehat-afiyat, senantiasa ada dalam ma’unah dan keberkahan dari Allah SWT," imbuh Zayadi.
Berdasarkan data panitia, Pelatihan Petugas Haji di Asrama Haji Sukolilo diikuti oleh 166 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), serta 249 Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) Dinas Kesehatan yang berasal dari kabupaten/kota di Jawa Timur, Bali hingga NTT.
Dari jumlah peserta tersebut, puluhan di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Pasien positif Covid-19 klaster pelatihan petugas haji itu tersebar di sejumlah daerah. Antara lain Kabupaten Probolinggo, Kota Blitar, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lamongan, dan sejumlah daerah lain di Jawa Timur.
Baca Juga: Pembinaan di Kemenag Lamongan, Kakanwil Husnul Maram Ajak ASN Amalkan Lima Budaya Kerja
Pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo ini disebut menjadi klaster penyebaran virus Corona terbesar di Jawa Timur. Bahkan, Bupati Probolinggo Hj. Tantriana Sari, S.E. menyayangkan Kemenag Jatim yang masih menggelar acara Bimtek Haji di saat Pemerintah Pusat telah melarang semua daerah untuk menggelar kegiatan yang mendatangkan orang banyak.
"Ini sebuah kecerobohan, karena di saat ini pemerintah pusat sudah melarang seluruh kegiatan. Karena itu, kami jadi korban kecerobohan, sehingga banyak daerah yang sudah terpapar virus Corona dan ditetapkan sebagai zona merah," tegas Bupati Tantri saat mengumumkan 3 warganya yang positif Covid-19, juga dari klaster pelatihan petugas haji, Jumat (10/4) malam. (*/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News