SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Ketahanan pangan di Kabupaten Sumenep dipastikan tetap aman selama pandemi virus Corona atau Covid-19. Itu karena, Sumenep merupakan penghasil pangan cukup tinggi, dan sejak terjadinya penyebaran Covid-19, belum ada tanda-tanda akan ada dampak pada produktivitas pangan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumenep, Ir. Bambang Hariyanto. Pihaknya mengatakan selalu melaporkan kepada dinas terkait di Jawa Timur perihal perkembangan pangan di Sumenep. Termasuk, melakukan teleconference untuk mengetahui laporan terkini terhadap kondisi ketahanan pangan di Sumenep.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
"Alhamdulilah, syukurlah, sejumlah komoditas pangan di Sumenep relatif aman, karena ketersediaan pangan mencukupi kebutuhan masyarakat," ungkap Bambang, Selasa (05/05/2020).
Menurutnya, sesuai data yang ada di akhir bulan April 2020, sejumlah komoditas ketersediannya relatif masih tinggi. Seperti beras mencapai 69.851,00 ton dengan kebutuhan per minggu 1.856,25 ton. Sedangkan jagung ketersediaan 171.782,35 ton, sementara kebutuhannya hanya 622,88 ton.
Sementara, untuk ketersediaan daging sapi 47,53 ton dengan kebutuhan 28,88 ton, ketersediaan daging ayam ras 111,60 ton dengan kebutuhan 89,04 ton, dan untuk ketersediaan telur ayam ras 64,56 ton dengan kebutuhan 150,98 ton.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
"Dari sejumlah komoditas, hanya kebutuhan telur ayam ras yang defisit 86,42 ton, sedangkan lainnya hingga saat ini sangat aman," imbuhnya.
Lanjut Bambang, guna memenuhi kebutuhan atas ketahanan pangan, khususnya di Sumenep, pihaknya bersama petugas yang ada di lapangan melibatkan sektor terkait untuk selalu melakukan pengecekan langsung. “Kita di lapangan, terus mendorong para petani dan peternak untuk tetap semangat meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19,” pungkasnya. (aln/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News