SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal mendistribusikan bantuan sembako ke warga terdampak Covid-19 mulai besok (Rabu, 6/5). Sedangkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa bantuan sosial (bansos) tunai rencananya akan disalurkan Senin (11/5) pekan depan.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya yang sekaligus Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, ada dua macam bantuan yang akan disalurkan selama pandemi Covid-19 ini. Pertama, bantuan dari Kemensos berupa bansos tunai atau uang tunai sebesar Rp 600 ribu selama tiga bulan, yakni Mei, Juni, Juli.
BACA JUGA:
- Jelang Hari Otoda XXVIII, Satpol PP Surabaya Perketat Keamanan dengan Terjunkan 3 Tim
- Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
- Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
- Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
“Bantuan ini akan diberikan kepada 174.332 KK (Kartu Keluarga). Data ini sudah diverifikasi oleh Kemensos tinggal mencairkan. Insyallah pencairannya Senin depan,” kata Hendro.
Adapun metode pencairannya melalui PT Pos yang sudah bekerja sama dengan Kemensos. Nantinya, data 174.332 KK itu disalurkan ke PT Pos yang tersebar di Kota Surabaya. Kemudian, pihak PT Pos yang mengundang warga untuk mengambil bantuan di kantor PT Pos. “Nanti jadwal penyalurannya akan diatur dan digilir oleh PT Pos. Jadi, pemkot hanya support database-nya,” ujarnya.
Kedua, bantuan sembako yang akan diberikan kepada warga terdampak Covid-19. Warga terdampak ini adalah data di luar MBR yang tidak pernah mendapatkan intervensi dari Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, maupun pemerintah pusat. Bantuan sembako ini berasal dari bantuan Presiden sebesar 10 ribu paket sembako, bantuan dari Pemprov Jatim senilai Rp 200 ribu, bantuan dari pihak swasta, dan Pemkot Surabaya.
“Bantuan sembako ini untuk tiga bulan ke depan. Isi sembakonya bermacam-macam, tapi nilainya sama dengan nilai bantuan dari Kemensos senilai Rp 600 ribu,” kata Hendro.