MADIUN, BANGSAONLINE.com - Sumirah (66), warga Dusun Kaliketok, Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun yang terdampak COVID-19 hingga hari ini belum mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari Dinas Sosial.
Wanita yang kesehariannya berjualan di Jalan Raya Saradan-Surabaya yang semakin sepi ini juga belum mendapat Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah desa setempat berupa uang sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan.
Baca Juga: Segera Cek! KAI Daop 7 Madiun Sebut 8.968 Tiket KA untuk Libur Nataru 2024 Masih Tersedia
Ironisnya, warga miskin Kaligunting ini juga belum menikmati berbagai bentuk bantuan dari pemerintah pusat, baik itu dana PKH maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Selama ini saya belum menerima bantuan sama sekali, engkang arupo endok utawi yotro (bantuan berupa telur maupun uang)," ujar Sumirah kepada BANGSAONLINE.com.
Ia menyayangkan ada bantuan yang tidak tepat sasaran. "Kulo nggih gadah anak pun pecah KK kiyambak nggih mboten angsal bantuan dibandingkan tanggo kulo engkang gadah lembu sabin anak kulo langkung kesrakat. (Saya juga punya anak yang sudah pecah KK kondisi ekonomi juga sama dengan saya tidak menerima bantuan, dibanding tetangga saya yang dapat bantuan tapi memiliki sapi dan sawah," keluhnya.
Baca Juga: RS Hermina Beri Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan pada Driver Grab
Mendengar keluhan Sumirah tersebut, BANGSAONLINE.com langsung mendatangi Kepala Desa Kaligunting Nur Amin untuk menanyakan permasalahan warganya yang belum mendapatkan bantuan sama sekali.
Saat dikonfirmasi, Nur Amin mengakui memang benar Sumirah warga Desa Kaligunting. Ia menyatakan Sumirah sudah mendapatkan Bantuan Sosial Tunai lewat PT Pos, tapi memang pencairannya hingga saat ini belum dilaksanakan.
"Jangan ada warga miskin kita tidak dapat bantuan dengan adanya wabah Corona ini. Semua sudah kita usulkan baik yang terdata di DTKS maupun yang belum. Untuk Ibu Sumirah dapat bansos yang lewat PT Pos tapi belum ada pencairan ke pemanfaat hingga saat ini," urainya.
Baca Juga: Pertemuan Laskar Ronggo Djumeno dan RSUD Caruban Belum Mufakat soal Rekrutmen BLUD non-ASN
"Terkai dia selama ini tidak dapat bantuan PKH maupun BPNT, itu bukan ranah desa tapi sudah ada pendampingnya masing-masing dari tiap program, tapi dia sudah masuk DTKS," kilahnya. (hen/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News