PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan, H Saad Muafi mengkritik penutupan jalan-jalan di dusun-dusun saat malam hari. Sebab, hal ini dianggap menghambat aktivitas masyarakat, bahkan menghambat ekonomi warga.
"Menutup jalan di dusun-dusun itu bukan solusi memutus mata rantai penyebaran virus Corona, malah itu jadi penghambat ekonomi warga dan aktivitas mereka," cetus Afi, sapaan H Saad Muafi kepada BANGSAONLINE.com di halaman Kantor MWC NU Beji, Pasuruan, Senin (11/5).
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih
Afi menjelaskan bahwa aktivitas warga di Kabupaten Pasuruan itu berbeda-beda. Ada yang kerjanya malam seperti jualan tahu tek, jualan bakso, ngantar dagangan ke pasar, dan lain sebagainya. Jika akses jalan terhambat, tentu warga mendapat kesulitan.
Jadi yang harus diperhatikan, menurut Afi adalah, saat warga bepergian tidak lupa memakai masker. Di samping itu, warga patuh kepada aturan physical distancing dan juga menjaga kebersihan diri serta kesehatan.
"Jadi, tugas dari pencegahan Covid-19 itu sebenarnya bukan tugas dokter, tapi individual kita sendiri harus dijaga. Apalagi sampai menutup jalan," tandasnya.
Baca Juga: Ning Mila Siap Perjuangkan Aspirasi Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat
Afi juga berharap kepada Gugus Tugas Covid-19 untuk terbuka menyampaikan informasi kepada warga yang terdampak Corona. "Minimal meski tidak menyebut warga, cukup disebut dusun mana, desa mana, kecamatan mana, jadi kita bisa bentuk cleaning, ngumpulkan tokoh ormas, untuk membersihkan dengan disemprot disinfektan bareng," harapnya.
"Gugus tugas kekurangan anggota untuk penyemprotan, biar teman-teman Ansor saya kerahkan," pungkas ketua Ansor Bangil tersebut. (afa/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News