PSBB Surabaya Raya JiIid III, Nasdem Jatim: Sama-sama Tak Disiplin

PSBB Surabaya Raya JiIid III, Nasdem Jatim: Sama-sama Tak Disiplin Nico Ainul Yakin (tengah, bermasker, dan pakai topi). foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Jawa Timur, Nico Ainul Yakin, menilai perpanjangan jilid III Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) penanganan untuk Surabaya Raya (Sidoarjo, Gresik dan Surabaya) karena sama-sama tak disiplin.

“Masyarakat tidak disiplin, petugasnya juga tak disiplin,” kata Nico Ainul Yakin kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga: Buntut Razia Tempat Hiburan Malam di Surabaya, Diskotek Valhalla Diduga Langgar SOP

Ia memberi contoh soal check point di jalan raya. “Saya kalau pulang dari Surabaya ke Sidoarjo tidak ada petugas sama sekali, mulai pagi hingga sore. Baru pukul 8 malam, setelah isya’ ada petugas dan sangat ketat,” kata Nico yang kini banyak menulis puisi karena harus banyak di rumah.

Loh, kalau pagi hingga sore dijaga ketat, apa tidak mengganggu aktivitas masyarakat? “Check point kan bukan untuk menghadang orang. Tapi menertibkan para pengendara mobil sesuai protokol kesehatan. Misalnya harus pakai masker, tidak boleh membawa penumpang lebih dari tiga orang,” kata Nico.

Tugas itulah - tegas Nico - yang harus diperketat. Bukan menghadang orang. Sehingga peristiwa-peristiwa terkait tokoh seperti kasus Habib Umar Assegaf Pasuruan dan Satpol PP Surabaya Asmadi tak perlu terjadi.

Baca Juga: Razia Tempat Hiburan Malam di Surabaya, Petugas Gabungan Temukan Anak di Bawah Umur

Mantan Ketua PMII Jawa Timur ini sempat menunjukkan peristiwa lucu. “Kan ada peristiwa terjadi. Ada mobil truk pengangkut mobil melewati check point. Mobil yang diangkut itu dibungkus kain. Ketika petugas check point mengecek, ternyata di dalam mobil yang diangkut truk itu berisi banyak orang. Ketika ditanya mau ke mana sampean Bu. Jawabannya, ya mau pulang,” kata Nico yang juga berdarah Madura sambil tertawa. Akhirnya, petugas menyuruh putar balik.

Nico justru salut terhadap para ketua RT di kampung-kampung. “Yang disiplin justru para petugas di kampung-kampung. Para Ketua RT. Gang dikasih portal. Semua diperiksa,” kata Nico.

Meski demikian, Nico menilai kinerja Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah optimal. "Tapi koordinasinya dengan para kepala daerah yang perlu diperbaiki. Karena masih ada kepada daerah yang egonya tinggi sehingga mengorbankan rakyat banyak," katanya. 

Baca Juga: Setelah Golkar, Mujib Imron-Wardah Nafisah Terima SK B1 KWK dari NasDem

Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperpanjang pemberlakuan PSBB untuk Surabaya Raya. PSBB tahap III itu mulai 26 Mei hingga 8 Juni 2020.

Keputusan itu disepakati usai Pemerintah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik menggelar rapat evaluasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, selama dua hari terakhir.

"Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik memutuskan untuk melanjutkan PSBB tahap ketiga," ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur, Heru Tjahjono dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (25/5).

Keputusan perpanjangan PSBB tahap ketiga tersebut juga termaktub dalam keputusan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa No. 188/258/KPTS/013/2020 tentang Perpanjangan Kedua Pemberlakukan PSBB di Wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO