KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 10 warga Kota Blitar yang mengikuti pelantikan kepala sekolah (kepsek) dan pengawas tingkat SMA yang diadakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Dindik Jatim) menjalani rapid test. Hasilnya, 10 orang tersebut dinyatakan non reaktif.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan, semua peserta pelantikan melakukan rapid test.
Baca Juga: Kepala Dindik Jatim Terima Audiensi Pengurus PGRI
Hal itu dilakukan setelah ada satu peserta asal Mojokerto dengan KTP Jombang meninggal setelah mengikuti pelantikan tersebut. Meski belum diketahui pasti penyebab meninggalnya, namun rapid test dilakukan untuk menghindari penularan virus Corona (COVID-19).
"Semua sudah melakukan rapid test. Sebagian melakukan rapid test secara mandiri dan sebagian lagi mengikuti rapid test yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Blitar dan Puskesmas. Hasilnya, semua dinyatakan non reaktif," ujar Hakim, Kamis (4/6/2020).
Meski semua dinyatakan non reaktif, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Blitar tetap meminta 10 orang peserta pelantikan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Baca Juga: Jatim Juara Umum OPSI 2024, Adhy Karyono: Kado Membanggakan di Hari Pahlawan
"Kami sepakat meski semua non reaktif mereka tetap harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," pungkasnya.
Pelantikan kepsek dan pengawas tingkat SMA tersebut diselenggarakan oleh Dindik Jatim di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim pada 20 Mei 2020 lalu. Peserta pelantikan sebanyak 240 orang yang kesemuanya adalah kepala sekolah SMA di Jatim. (ina/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News