PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Pasuruan KH. Abdul Halim Djasim geram melihat kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan yang menurutnya lamban, bahkan amburadul.
"Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pasuruan lamban, bahkan dapat dikatakan amburadul dalam pelaksanaannya," cetus Kiai Lim, sapaan akrab anggota Fraksi NasDem tersebut kepada HARIAN BANGSA melalui pesan singkat, Ahad (14/6).
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih
Ia mempertanyakan anggaran penanganan Covid-19 yang sudah dialokasikan sebesar Rp 175 miliar. "Itu diperuntukkan apa saja? Belum ada penjelasannya. Sehingga dampaknya, kepala desa dan perangkatnya jadi bulan-bulanan pertanyaan oleh warganya sendiri," katanya.
Terkait hal ini, Kiai Lim mendesak Gugus Tugas untuk turun lapangan, supaya mengetahui langsung keluhan-keluhan warga. "Coba lihat di bawah, masyarakat menunggu-nunggu bantuan dari kabupaten. Karena gak kunjung cair, kepala-kepala desa dan aparat desa jadi sasaran kemarahan mereka. Menjengkelkan," ujarnya.
Karena itu, ia meminta Gugus Tugas segera mencairkan bantuan kepada warga terdampak Covid-19, karena anggarannya telah siap. "Para anggota DPRD rela dan ikhlas dipotong anggaran kunkernya selama tiga bulan, juga anggaran mamin dipangkas, demi untuk penanganan Covid-19. Gitu itu loh cek angele (kok susah sekali, red) mengeluarkan anggaran," jelasnya.
Baca Juga: Ning Mila Siap Perjuangkan Aspirasi Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat
"Padahal mintanya loh mudah, mulai Rp 77 miliar hingga Rp 175 miliar lebih, lah wong itu loh uang bersama, duduk (bukan, red) uang pribadi," pungkas Rais JQH PCNU Kabupaten Pasuruan ini. (afa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News