TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pasca ditutup selama hampir dua bulan, pergerakan transaksi hewan ternak di Pasar Sapi Kerek, Kabupaten Tuban sangat mengejutkan, Senin (15/6). Harga sapi jadi melambung.
Iklim panas dengan naiknya harga sapi tersebut diakibatkan oleh euforia para pembeli dan penjual yang telah lama menunggu momentum tersebut.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Nardi, pembeli warga Desa Mliwang, Kecamatan Tambakboyo mengeluhkan tingginya harga sapi kali ini. Bermodal uang Rp 10 juta, pria paruh baya ini berharap mendapat seekor sapi yang pantas.
"Ada uang Rp 10 juta ini simpanan istri. Harapannya ya dapat lumayan, ternyata cuma dapat pedet, ya batal beli," keluh Nardi.
Sementara itu, petugas restribusi pasar setempat saat dikonfirmasi mengakui jika iklim pasar menunjukkan tren yang bergairah pasca buka perdana setelah penutupan akibat Covid-19. Hanya saja, kondisi pasar masih relatif sepi, karena pedagang dari luar daerah belum datang.
Baca Juga: Jelang Nataru 2025, Diskopumdag Tuban Monitoring Bahan Pokok di Pasar Tradisional
"Masih sepi, karena belum semua pedagang dari luar daerah datang. Mahalnya harga saat ini lebih dikarenakan didominasi oleh hari baik untuk membeli hewan menurut pasaran Jawa," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Diono, pedagang sapi asal Kecamatan Parengan. Menurutnya, pasar memang langsung hidup sejak pagi. Namun, pihaknya mengaku akan tetap memantau perkembangan sepekan kemudian.
"Ini awal yang bagus, semoga bertahan sampai menjelang hari raya kurban," harapnya. (mun/rev)
Baca Juga: Even 100 Persen Tuban Berlangsung Semarak, Wujud Nyata Majukan UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News