Kapolres Kediri Kota, AKBP Miko Indrayana didampingi Kasatlantas Iptu Arpan, foto bersama peserta pelatihan dari Kosti Kediri. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE
"Pengendara sepeda memang identik dengan berkendara secara bergerombol di jalan. Selain itu, kadang ada yang tak sengaja mengayuh sepedanya dengan berjajar. Dengan pelatihan ini, kami diharapkan tidak melakukan hal itu, karena jalan raya bukan milik individu, tetapi area publik," ujar Sugeng yang juga salah satu Ketua RT di Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri itu.
Sementara itu, Kapolres Kediri Kota, AKBP Miko Indrayana menjelaskan dengan Pelatihan Safety Riding dan Etika Berlalu Lintas ini, diharapkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas kian meningkat.
"Lantaran, sejauh ini, pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan terutama pengendara sepeda yakni menerobos lampu merah. Bahkan, di tengah Pandemi Covid-19 ini juga masih ditemukan pengendara yang belum mematuhi Protokol Kesehatan," kata Kapolres didampingi Kasatlantas Iptu Arpan.
Akan tetapi dengan masih minimnya kesadaran pengendara sepeda yang belum menerapkan protokol kesehatan, pada masa sekarang tidak dikenakan sanksi khusus. Namun, si pengendara itu akan diberikan iimbauan tentang Protap Kesehatan dari petugas.
"Untuk yang belum patuh terhadap Protap Kesehatan, belum kami kenakan sanksi. Tapi, kalau mereka terbukti melanggar aturan lalu-lintas, tentu petugas Sat Lantas, akan memberikan sanksi ," terang Kapolres.
Kapolres berharap, melalui Pelatihan tersebut, masyarakat yang memiliki hobi bersepeda bisa tetap berolahraga dengan baik dan mempunyai tubuh bugar. Kemudian, pengguna jalan lainnya, juga tetap dapat beraktivitas di jalan raya dengan aman. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
