PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Carut-marut terkait akan dirobohkannya Pasar Gondanglegi, Kecamatan Beji untuk dialihfungsikan menjadi puskesmas, terus berlanjut. Para pedagang menyatakan enggan direlokasi ke Pasar Desa. Mereka menyatakan pilih berhenti berjualan.
Suryono Pane, advokat yang kantornya tak jauh dari Pasar Gondanglegi, mengaku kerap dapat pengaduan dari pedagang saat munculnya masalah tersebut. Beberapa hari lalu misalnya, ratusan pedagang Pasar Gondanglegi Kecamatan Beji ramai-ramai datang ke kantornya.
Baca Juga: Dicurhati Pedagang Pasar Purwosari Makin Sepi Pembeli, Begini Solusi dari Khofifah
"Para pedagang itu wadul karena adanya kunjungan dari Komisi l DPRD Kabupaten Pasuruan yang isinya pedagang akan dipindahkan ke Pasar Desa, dan mereka keberatan," ujar Suryono Pane, Selasa (30/6/2020).
Ia menilai rencana Pemkab Pasuruan yang akan merobohkan pasar tersebut untuk dijadikan puskesmas kurang tepat.
"Rencana Pemkab Pasuruan, pasar dirobohkan dan peruntukkannya perluasan puskesmas. Itu salah besar. Sebaiknya, puskesmas cari lokasi lain yang lebih strategis dan luas lahan parkirnya. Bukan mengorbankan rakyat, pedagang kecil," terangnya.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
"Misalnya pasar itu dirobohkan, pedagang tidak akan mau pindah, mereka pilih berhenti jualan. Dan bisa dipastikan akan bermunculan pedagang 'takut matahari', yakni pedagang dadakan yang aktivitas mereka cuma 3 jam. Mulai jam 6, 7, dan 8 sudah buyar pasarnya," sambungnya.
Karena itu, dirinya meminta Pemkab Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar berhati-hati dalam mengambil tindakan. "Disperindag sebagai pelayan masyarakat jangan punya sifat tamak. Apalagi kejar prestasi menghalalkan segala cara, uripe ga barokah," pesan advokat spesialis korupsi itu. (ard/par/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News