KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gunawan (42), warga Desa Waningpaten, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri ini semangatnya patut dicontoh. Betapa tidak, di tengah pandemi Covid-19 ini, Gunawan yang sebelumnya berdagang cilok/bakso keliling itu justru bisa memberdayakan penyandang disabilitas untuk membuat kerajinan dari anyaman bambu.
Saat ini ada 8 orang penyandang disabilitas yang sudah bergabung sebagai mitra dengan Gunawan membuat kerajinan anyaman bambu.
Baca Juga: Sapa Masyarakat, Mbak Cicha Perkuat Visi Misi Dhito-Dewi Kembangkan UMKM
Anyaman bambu yang dibuat ada beberapa bentuk, seperti lampu templek, lampu gantung, nampan, besek, tempat kue, tempat buah, pigura, tompo dan yang lain. Sedangkan hasil karya Gunawan dan kelompoknya sudah menyebar sampai ke luar Kediri, seperti Surabaya, Malang, Jogja, Jakarta, bahkan yang lewat online bisa sampai Bali dan luar Jawa lainnya.
"Sebenarnya, usaha kerajinan kami ini belumlah besar. Omzet satu bulan rata-rata masih sekitar Rp 2 juta. Tapi kami sangat bersyukur karena kami bisa mengajak saudara disabilitas untuk bersama-sama mengerjakan kerajinan anyaman bambu ini, sebagai mitra kami," kata Gunawan saat ditemui BANGSAOLINE.com di rumahnya, Selasa (15/7).
Gunawan mengungkapkan hasil karyanya bersama para mitra semacam souvenir yang dihargai Rp 5.000 per biji, hingga yang bentuk lampu mencapai Rp 750 ribu per bijinya. "Saat pandemik ini, permintaan kerajinan tidak begitu berpengaruh, karena kebanyakan dipesan secara online. Tapi, yang untuk pelatihan-pelatihan semua terhenti," terang Gunawan.
Baca Juga: Pemkab Kediri Siapkan Rumah Kemasan untuk Pelaku UMKM
Ditambahkan oleh Gunawan, untuk bahan bakunya yaitu berupa bambu didapatkan dengan cara membeli dari tetangganya maupun dari penjual bambu. Bambu dipotong sesuai dengan ukuran kerajinan yang akan dibuat. "Potongan bambu lalu dibuat pelat tipis-tipis dan selanjutnya dianyam," pungkas Gunawan. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News