SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Terjadi peristiwa menarik tentang berita Adian Napitupulu yang semula diberitakan menyebut Yenny Wahid sebagai komisaris titipan. TribunManado.co.id -salah satu media online- yang meberitakan masalah tersebut minta maaf. TribunManado juga menyatakan bahwa Adian Napitupulu tak menyebut Yenny sebagai komisaris titipan.
"Terkait pemberitaan yang mengutip bahwa anggota DPR RI Adian Napitupulu menyebutkan nama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan Yenny Wahid sebagai komisaris titipan, Redaksi dengan ini menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar adanya," tulis TribunManado, Sabtu (25/7/2020).
Baca Juga: Haul ke-15 Gus Dur, Pisahkan Polri dari TNI untuk Tegakkan Demokrasi, Bukan Jadi Alat Kekuasaan
"Atas pemberitaan tersebut, redaksi menyampaikan permohonan maaf kepada saudara Adian Napitupulu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Yenny Wahid selaku pihak yang dirugikan terkait pemberitaan tersebut," lanjut TribunManado.
"Intinya, kesalahan terletak pada penulisan berita yang tidak memenuhi kaidah jurnalistik dan atas kesalahan tersebut, maka kami akan memberikan sanksi secara internal terhadap penulis berita," tulis TribunManado lagi.
"Kami juga akan meluruskan pemberitaan yang mengutip kesalahan dalam berita tersebut di seluruh jaringan Tribunnetwork," tulisnya.
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
Dari pantauan BANGSAONLINE.com, hampir semua media nasional memuat berita tentang Adian Napitupulu yang mengkritisi Menteri BUMN Erick Thohir itu. Menurut Adian, pengisian jabatan direksi dan komisaris di seluruh perusahaan BUMN ditunjuk melalui jalur titipan. Seperti dikutip CNN, Adian menduga jumlah yang dititipkan itu mencapai 7.200.
"Semuanya titipan. Dari 6.000 sampai 7.200 komisaris dan direksi BUMN itu menurut saya semua titipan," kata Adian di kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (23/7/2020) seperti dikutip CNN Indonesia.
Tempo juga memuat berita yang sama. Menurut Adian, direksi dan komisaris BUMN titipan karena tak pernah ada jalur atau lowongan bagi orang banyak untuk mendaftar. Artinya, ujar dia seperti dikutip Tempo, Kamis (23/7/2020), tidak setiap orang memiliki akses untuk menduduki jabatan tersebut.
Baca Juga: Diganggu Makhluk Halus saat Duduki Kursi Soekarno di Istana, Gus Dur Ajak Komunikasi Bahasa Jawa
Namun dalam berita CNN Indonesia dan Tempo tak ada berita Adian yang secara khusus menyebut Yenny sebagai komisaris titipan.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, ketika berita tentang Adian Napitupulu yang menyebut Yenny Wahid komisaris titipan muncul ke publik, para kader dan pengikut Gus Dur langsung protes.
Di antaranya, Wakil Ketua Konsorsium Kader Gus Dur Pasang Haro Rajagukguk. Ia menilai pernyataan anak buah Megawati itu tendensius dan melukai hati para kader Gus Dur.
Baca Juga: Khofifah Usul Pembentukan Komite Perempuan Indonesia untuk Perdamaian Dunia Melalui PBB
"Pernyataan saudara Adian Napitupulu yang dimuat di media Tribunnews.com ttgl 24 Juli 2020 dan media lainnya yang mengatakan bahwa Ibu Yenny Wahid sebagai titipan di komisaris BUMN," kata Pasang Haro Rajagukguk dalam rilisnya yang diterima BANGSAONLINE.COM, Sabtu (25/7/2020).
"Bahwa pernyataan tersebut sangat tendensius dan sangat melukai hati para kader dan pengikut Gus Dur seluruh Indonesia. Bahwa kami selalu diajarkan oleh Alm. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden RI-IV untuk selalu setia dan ikhlas dalam perjuangan, terlebih tidak haus akan jabatan, sekalipun itu jabatan Presiden," tegasnya. (tim)
Baca Juga: Yenny Wahid: Mahfud MD Anti Korupsi, Kader Gus Dur dan Santri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News