BangsaOnline - Kasus penembakan aktivis Mathur Husairi (47) oleh
orang tak dikenal diduga dilatarbelakangi statusnya sebagai saksi kunci KPK di
pengadilan. Mathur akan dimintai keterangannya untuk membongkar seluruh praktek
korupsi yang diduga dilakukan Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron dan kroninya
selama sepuluh tahun menjadi Bupati Bangkalan.
"Dia bercerita, KPK memintanya jadi saksi kasus Fuad dan dia siap untuk
bersaksi," kata rekan Mathur, Mahmudi Ibnu Khotib, Rabu, 21 Januari 2014.
Ibnu membantah kabar yang menyebutkan Mathur ditembak karena pemerasan.
Kesanggupan Mathur untuk bersaksi, kata Mahmudi, diduga membuat para kroni Fuad
di Bangkalan gerah. Agar bungkam tak bisa bersaksi, ia ditembak. "Tapi,
mereka keliru, penembakan ini justru membuat kami tambah semangat membongkar
korupsi di Bangkalan."
Mahmudi juga meluruskan, malam sebelum penembakan, Mathur memang melakukan
pertemuan. Namun bukan dengan tokoh masyarakat, melainkan dengan para pegiat
antikorupsi Bangkalan. "Kami bertemu dan ngopi
di Citos, Surabaya." Pertemuan itu tidak membicarakan isu-isu berat.
"Hanya reuni kecil sesama aktivis".
Menurut Mahmudi, cara-cara kekerasan seperti itu, sudah biasa terjadi di Bangkalan dan menimpa aktivis LSM yang menyoroti kasus korupsi Bangkalan. "Saya sendiri pernah disabet senjata tajam di punggung dan lengan oleh orang tak dikenal," ujarnya.
Baca Juga: Pembina AJB Dipercaya KPK Beri Ulasan Terkait Integritas Pejabat dan Pelayanan Pemkab Bangkalan
Apapun motifnya, dia berharap polisi segera menangkap penembak Mathur Husairi. Karena menurut Mahmudi, cara-cara kekerasan tidak mencerminkan negara demokrasi. "Siapapun pelakunya harus diproses secara hukum," ucapnya.
Gerakan Mathur dan teman-temannya memang sering membuat Fuad Amien gerah. Pada 2006 Mathur melaporkan dugaan korupsi mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron dalam proyek pembangunan Pelabuhan MISI di Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur. Kemudian, pada 2014, dia juga melaporkan kasus dugaan korupsi Fuad di proyek pengaspalan Jalan Bujuk Sarah di Desa Martajesah.
Dua kasus dugaan korupsi tersebut dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada awal Januari lalu, Mathur juga memimpin demo sehubungan dengan dugaan pungutan liar di dinas pendidikan dan pengangkatan CPNS di Badan Kepegawaian Daerah Bangkalan.
Baca Juga: 22 Saksi Ngaku Tak Tau soal Penggunaan Pemotongan Dana Insentif Pegawai BPBD Sidoarjo
Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Awi Setiyono, di Surabaya, kemarin, mengungkapkan bahwa pelaku menembak sekali dan mengenai perut Mathur. Pelaku kemudian lari ke arah selatan menggunakan sepeda motor. Kini Polda Jatim sudah menurunkan Tim Jatanras (Kejahatan dengan Kekerasan) untuk mengejar pelaku.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Bangkalan, namun akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Berdasarkan informasi, peluru mengenai perutnya di sebelah kanan, bahkan tembus ke usus.
Selasa pagi, proyektil sudah berhasil diambil dan akan dicek ke laboratorium forensik (labfor) guna mengetahui jenis peluru dan senjata apinya. Polres Bangkalan juga sudah mengambil langkah dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Ada lima saksi yang sudah diperiksa untuk melacak pelaku," ujarnya.
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
Sebelumnya, Mathur menilai aksi Gempur (Gerakan Masyarakat Peduli Ra Fuad) yang menggelar unjuk rasa meminta KPK menerapkan asas praduga tak bersalah dalam pemeriksaan Fuad Amin adalah hal yang tak berpengaruh. "Saya kira KPK harus tetap berjalan profesional, meski ada aksi. Semua pasti akan diusut tuntas. Tunggu saja," ucapnya.
Mathur Husairi ditembak saat hendak membuka pintu pagar rumahnya di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Kemayoran, Bangkalan, Selasa (20/1/2015) sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, dia baru saja pulang dari Surabaya menggunakan Toyota Avanza abu-abu metalik M 307 HA.
Sementara itu, kondisi korban hingga Rabu (21/1/2015) siang terpantau berangsur membaik, meski masih menggunakan selang pernapasan. Baru tiga hari ke depan, korban bisa dipindahkan ke kamar perawatan.
Baca Juga: Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif
Menanggapi kasus ini, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan, KPK turut berduka atas penembakan Mathur. KPK diakui Bambang memberikan perhatian khusus terhadap penembakan Mathur. "Kenapa jadi perhatian KPK? Karena Mathur Husairi pernah memberikan pengaduan ke KPK. Kami sangat prihatin," ujar Bambang di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News