SUMENEP (BangsaOnline) - Anggota Komisi B DPRD Kab. Sumenep, Suharinomo, menilai program yang ditangani Dishutbun terkait penanaman pohon di Hutan Kota Asta Tinggi dilakukan secara ala kadarnya atau asal-asalan, hal ini dilihat setelah pihaknya melakukan survey kelokasi kamis (22/1).
"Kita bisa melihat jarak pohon yang di tanam, penanaman itu terkesan tumpang tindih dan asal-asalan, itu sudah jelas menggunakan anggaran, jika demikian maka terkesan hanya buang-buang anggaran saja, selain itu juga tendon air yang sudah tidak berfungsi terkesan dibiarkan dan tidak ada upaya perbaikan", tegasnya.
Baca Juga: Kepala DPUTR Sumenep Yakin Proyek Gedung DPRD Selesai Tepat Waktu
Suharinomo menambahkan bahwa Pemerintah kurang memperhatikan taman kota tersebut. Sebab menurutnya, pemerintah harus serius menangani lahan yang sudah tidak produktif dengan mengelolanya dengan baik agar kelestarian alamnya dapat muncul.
Selain itu pihaknya meminta kepada pemerintah agar selektif membuat terobosan, apalagi bantuan yang nyata-nyata menggunakan anggaran uang APBD. Hal ini menjadi catatan penting bagi satker didalam mengelola anggaran yang diterimanya.
“Seharusnya dinas terkait melakukan kroscek langsung ke penerima, Bagaimana realisasinya dibawah, sebab jika tidak ada control dari dinas maka pekerjaan itu sama seperti yang ditaman kota,” ucapnya.
Baca Juga: DPRD Sumenep Gelar Paripurna Perdana Pembentukan Fraksi-Fraksi
Suharinomo menyarankan bahwa seharusnya pemerintah juga segera menyelesaikan permasalahan urgent di Sumenep, khususnya distribusi pupuk bersubsidi yang banyak dikeluhkan para petani.
Sementara Kepala Dinas Perkebunan dan Perhutanan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep Edi Sutrisno, tidak dapat dikonfirmasi karena saat ditemui tidak berada dikantor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News