BangsaOnline-Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto ikut angkat
bicara mengenai kabar adanya pertemuan antara Ketua KPK Abraham Samad dengan
pihak PDIP dalam penjaringan cawapres Jokowi tahun lalu. Andi membenarkan Samad
pernah masuk bursa cawapres Jokowi, namun sebagai tim pemenangan, dirinya tidak
pernah melakukan pertemuan Samad.
"Di tim memang sempat ada nama AS sebagai cawapres. Kesulitan kami di tim
untuk melakukan evaluasi terhadap kemungkinan Abraham Samad menjadi cawapres
adalah tidak dimungkinkannya pertemuan-pertemuan karena etika kepemimpinan
yang ada di KPK," ujar Andi di Istana Bogor, Kamis (22/1).
Maka, dalam penjaringan yang dilakukan pihaknya hanya mengandalkan data-data
yang ada di media. "Jadi kami tidak bisa misalnya bertemu, wawancara
dengan AS. Yang kami lakukan hanya mengandalkan media dan data-data publik yang
tersedia," ucapnya.
Mengenai munculnya nama Samad, kata Andi, bukan karena usulan pengajuan dari
Samad. Nama itu muncul dari di Tim 11 yang dibentuk Megawati.
"Ketika tim 11 dibentuk Bu Mega, dalam satu pertemuan di Yogya, kalau
nggak salah bulan Februari, ada tujuh nama kandidat yang diusulkan, salah
satunya AS. Lalu kami membantu Ibu Mega untuk menyediakan data-data yang
diperlukan untuk mempertimbangkan salah satu. Dan akhirnya Bu Mega putuskan JK
jadi cawapres," jelasnya.
Atas dasar itu, Andi merasa Samad tak mungkin juga bertemu dengan elite PDIP
untuk membahas penjaringan. "Setahu saya itu tidak dimungkinkan. Pak AS
tidak bergerak sendirian tanpa pengawal-pengawal KPK," ucapnya.
Mengenai pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto, Andi tak mau banyak komentar
dulu. "Saya nggak bisa konfirmasi tentang itu. Saya belum dengar
pernyataan Mas Hasto, jadi belum bisa mengkonfirmasi," tandasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News