Dinilai Ganggu Aktivitas Warga, Tambak Udang di Desa Bilangan Diprotes

Dinilai Ganggu Aktivitas Warga, Tambak Udang di Desa Bilangan Diprotes Pengendara yang lalu lalang di Pantai Lombang melintasi pipa pembuangan limbah tambak udang.

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Maraknya usaha tambak udang di pesisir Pantai Utara Kabupaten Sumenep, terus dikeluhkan lantaran dinilai merugikan masyarakat. Selain merusak ekosistem, bau limbah yang menyengat sangat menggangu pernapasan.

Belum lagi dengan minimnya pengawasan dari pihak terkait, menambah segudang persoalan yang sangat merugikan masyarakat dan lingkungan. Sebut saja salah satunya tambak udang yang berlokasi di Desa Bilangan, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep.

Baca Juga: Angka Pengangguran dan Kemiskinan Masih Tinggi, Ratusan Mahasiswa Luruk Kantor Bupati Sumenep

Lokasinya bedekatan dengan kawasan wisata Pantai Lombang, sehingga areal tambak ini sering dilalui kendaraan warga atau pengunjung yang ingin menikmati keindahan panorama pantai.

Nurul adalah salah satu warga Desa Bilangan yang setiap hari menggunakan jalan penghubung antara Desa Bilangan dengan Desa Lombang. Ia mengaku kesulitan melintas saat berkendara, karena alat pembuangan limbah melintang di jalan sepanjang pantai.

Baca Juga: Oknum Perizinan Diduga Klaim Izin Tambak Udang, Kades Legung Barat Protes Keras

"Sebetulnya sudah lama masyarakat mengeluhkan ini pak, saya sendiri kadang takut pak kalau lewat sini, takut jatuh karena pasir jalan yang tergerus air limbahnya. Belum lagi baunya yang bikin mengganggu bikin sesak pernapasan," kata Nurul di lokasi tambak, Selasa (1/09).

Dikonfirmasi terkait hal ini, Asisten Tambak Udang Bilangan, Rian menegaskan bahwa pembuangan limbah pada tambak yang dikelolanya sudah sesuai aturan dan prosedural.

"Untuk pembuangan limbah, kita sudah lakukan sesuai aturan pak. Dulu kami pake pipa pembuangan ke tengah laut. Karena sering tersumbat, ya untuk sementara kita pakai pipa pendek itu," jelasnya.

Baca Juga: Diprotes, Tambak Udang Tetap Beroperasi, Pemkab Sumenep Terkesan Membiarkan

Ditanya masalah safety, pria yang mengaku asal Malang menjelaskan limbah itu dibuang ketika air pasang. "Kami lakukan pembuangan limbah manakala air pasang pak. Sementara limbah itu sudah diolah, jadi tidak berbau," papar Rian berdalih.

Menyikapi hal itu, Kades Bilangan, Sahruji berjanji akan segera menindaklanjuti kebenaran informasi dari masyarakat itu.

"Terima kasih informasinya mas. Terus terang saya baru mengetahui tentang hal tersebut, dan kami akan segera kroscek lapang pak," kata Sahruji beberapa hari yang lalu kepada BANGSAONLINE.com. (aln/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO