Puluhan Massa Gepal Demo DPRD Gresik, Tolak Paslon Rezim Pemerintah

Puluhan Massa Gepal Demo DPRD Gresik, Tolak Paslon Rezim Pemerintah Massa Gepal saat menggelar aksi demo di halaman kantor DPRD Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Puluhan massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Penolak Lupa (Gepal) menggelar aksi demo di DPRD Gresik, Jalan KH. Wachid Hasyim Gresik, Kamis (3/9).

Ada sejumlah tuntutan yang diusung dalam demo Gepal. Di antaranya, menolak paslon bupati dan wakil bupati yang merupakan representasi rezim pemerintah. Sebab menurutnya, pemerintah saat ini gagal dalam mengemban amanat masyarakat.

Namun, pendemo tak menyebutkan paslon yang dianggap representasi rezim pemerintah itu siapa. "Kami tak ada kepentingan Pilbup Gresik. Tapi, kami menolak paslon representasi rezim pemerintah. Sebab, pemerintah saat ini kami nilai gagal mengemban amanat rakyat," teriak pendemo.

Dalam aksinya, pendemo juga membawa miniatur batu nisan makam yang ditaburi bunga dengan bakaran kemenyan. Hal ini sebagai simbol matinya demokrasi.

Selain itu, pendemo juga membawa sejumlah spanduk dan poster. Di antaranya, bertuliskan, "hukum mati koruptor".

Haris Sofwanul Faqih, salah satu orator pendemo menyampaikan demo ini bertujuan mengkritik kegagalan pemerintah dalam mengemban amanat rakyat.

"Hal ini dibuktikan dengan gagalnya sejumlah program dan pembangunan. Angka kemiskinan yang masih tinggi di Gresik menunjukkan kalau pemerintah gagal mengemban amanat rakyat," ungkap Haris.

Bogel, begitu panggilan akrabnya, juga menyorot mahalnya biaya pendidikan, terjadinya jual beli bangku sekolah saat PPDB, jalan rusak, banjir yang tak bisa teratasi, dan ketimpangan pembangunan.

"Itu menunjukkan gagalnya pemerintah saat ini. Terjadinya kriminalisasi hukum juga menunjukkan gagalnya pemerintah dalam penegakan hukum," cetusnya.

Dua jam lebih massa Gepal menggelar aksi demo di depan gedung DPRD, namun sejauh itu tak terlihat satu pun wakil rakyat yang menemui pendemo. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO