Kadin Jatim imbau UMKM Serius Garap Peluang Pasar Afrika

Kadin Jatim imbau UMKM Serius Garap Peluang Pasar Afrika

Salah satu produk Indonesia yang sangat digemari dan menjadi pengikat adalah batik. Batik telah dipromosikan oleh Presiden Afrika Selatan yang sangat disegani, yaitu Presiden Mandela. Sehingga batik di sana sangat dikenal. Orang yang memakai batik adalah orang yang terhormat.

"Tapi batik hanya dipakai untuk laki-laki. Jadi kita berupaya mengenalkan batik di berbagai event. Salah satunya kami sebenarnya telah merencanakan akan mengadakan lomba desain baju perempuan dari batik di tahun ini, tetapi ditunda tahun depan karena Covid-19," tambahnya.

Selain batik, komoditas potensial ekspor lainnya adalah minyak nabati dan kelapa sawit. Sementara ekspor kelapa sawit Indonesia ke Afrika saat ini masih sangat kecil, hanya 3 persen dibanding negara tujuan ekspor lain. Selainitu, juga komoditas spare part otomotif karen industri otomotif di Afrika sangat besar dan inienjadi peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk menjadi pemasok sparepart dunia.

"Produk manufaktur sangat potensial. Produk jewelery juga sangat diminati karena kita memilii craftmenship lebih bagus dibanding produk Afrika sendiri," tambahnya.

Salman juga menjelaskan bahwa realisasi ekspor Indonesia ke Afrika memang mengalami penurunan. Di tahun 2018, ekspor Indonesia ke Afrika mencapai US$ 1,7 miliar. Di tahun 2019 turun menjadi US$ 1,4 miliar dan di 2020 diperkirakan akan semakin turun akibat pandemi Covid-19.

Adapun 10 komoditas andalan ekspor Indonesia ke Afrika adalah minyak nabati dan hewani (terbesar adalah kelapa sawit), kendaraan termasuk spare-parts, produk kertas dan turunannya produk karet dan turunannya serta mesin dan peralatan mesin. Selain tiu juga ada kayu, arang kayu dan turunannya, sepatu, produk kimia, produk keramik serta cokelat dan turunannya. (nf/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO