PASURUAN, BANGSAONLINE.com - KH Fahrurrozi kembali mengkritisi penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan yang dinilainya belum maksimal, mengaca masih banyaknya pasien positif.
Terkait hal ini, Ketua Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur ini meminta Bupati Pasuruan H. M. Irsyad Yusuf dan jajarannya memprioritaskan penanganan Covid-19. "Bupati dan seluruh jajarannya harus bekerja lebih maksimal dan menjadikan Covid-19 ini sebagai skala prioritas, seperti yang dilakukan pemerintah pusat," jelas Gus Fahrur, sapaannya, ketika ditemui HARIAN BANGSA di kediamannya, Ponpes Cangakan, Bangil, Pasuruan, Selasa (8/9).
Baca Juga: Cegah Klaster Covid-19 di Sekolah, Wabup Pasuruan: Wajib Perketat Prokes Saat PTM
Kiai kontroversial ini juga mendesak bupati mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan di wilayah yang rawan penyebaran Covid-19, seperti kecamatan Bangil, Gempol, Keraton, dan sebagainya.
Di samping itu, Gus Fahrur juga mempertanyakan anggaran ratusan miliar rupiah yang sudah dialokasikan untuk menangani Covid-19. "Terakhir yang saya tahu, anggaran terserap mencapai Rp 115 miliar, atau 65 persen dari anggaran Rp 195 miliar yang disediakan," jelasnya.
Dari anggaran yang sudah terpakai itu, Gus Fahrur minta pimpinan dewan segera memanggil bupati untuk menjelaskan penggunaan anggaran tersebut. "Pimpinan DPRD harus memanggil bupati, guna menanyakan ratusan miliar yang dialokasikan untuk Covid-19 ini secara terperinci," cetus dia.
Baca Juga: Jangan Takut Berobat ke RSUD Bangil
"Aku sebagai rakyat, punya hak takon, digawe opoan duwit sakmono iku, kok covid'e sik akeh ae, ngono loh (Saya sebagai rakyat punya hak bertanya, dibuat apa saja uang sebanyak itu, kok pasien Covid masih banyak, red)," tanya Kiai Fahrur.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya saat dikonfirmasi terkait tudingan Gus Fahrur, membantah bahwa penanganan Covid-19 belum maksimal. Menurutnya, upaya yang dilakukan Pemkab Pasuruan sudah maksimal. "Buktinya zona merah seperti Bangil, Gempol, Kraton, sedah berubah zona hijau semua," jelas Anang kepada HARIAN BANGSA, Selasa (8/9).
Baca Juga: Zona Level 1 di Jatim Jadi 6 Kabupaten, Vaksinasi Pertama dan Kedua 18.056.737 Dosis
Ia juga mengungkapkan bahwa angka kesembuhan di Pasuruan tergolong sangat tinggi dibanding daerah lain. Dari 1.138 warga yang terpapar virus corona, yang sembuh mencapai 810 orang, 136 orang meninggal, dan yang sedang menjalani perawatan 192 orang.
"Jadi kinerja pemerintah terkait hal ini sangat luar biasa. Saya kira sudah maksimal semuanya," kata Anang.
Terkait anggaran Covid-19, menurut Anang juga tidak ada permasalahan karena Gugus Tugas juga memberi laporan kepada Pansus Covid-19 DPRD Pasuruan. "Sudah tidak ada persoalan lagi, meski anggaran yang dikeluarkan tidak seberapa. Semuanya tepat sasaran dan DPRD pun gak mempermasalahkan terkait itu," pungkas Anang yang juga Wakil Sekretaris Gugus Tugas Covid-19. (afa/rev)
Baca Juga: Tiga Daerah Level 1, Gubernur Khofifah: Vaksinasi Pertama Capai 17.471.879 Dosis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News