SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Paslon Bupati-Wakil Bupati Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono (BHS)-M Taufiqulbar siap mengembangkan sejumlah potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sidoarjo. Salah satunya UMKM Sepatu-Sandal di Dusun Mojosantren Kelurahan Kemasan Kecamatan Krian.
BHS mengatakan, usaha pembuatan sandal dan sepatu di kampung tersebut sangat potensial. "Produk-produknya sudah tidak hanya dipakai warga Sidoarjo dan Jatim, namun sudah merambah hingga Kalimantan, Lombok dan Bali," cetusnya saat mengunjungi salah satu perajin Sepatu-Sandal di Dusun Mojosantren Kelurahan Kemasan Krian, Abdul Ghofur, Senin (14/9).
Baca Juga: Pascadebat Pilkada Sidoarjo 2024, Subandi-Mimik Dihadiahi Batik
Meski demikian, BHS menyayangkan produk dari kampung Kemasan tersebut ternyata belum punya sebuah merek. "Yang seharusnya harus difasilitasi oleh pemerintah daerah karena produknya sudah diakui oleh seluruh Indonesia. Maka harusnya diberi merek Sidoarjo Jatim apa Sidoarjo Indonesia," ungkap mantan anggota DPR RI 2014-2019 ini.
Melihat potensi UMKM sepatu-sandal Kemasan Krian ini, BHS menyatakan dirinya bakal memfasilitasi pemberian merek pasa produk sepatu-sandal asal Kemasan itu. "Kalau saya diamanahi sebagai Bupati Sidoarjo, nomer satu yang akan kami berikan yakni fasilitasi merek," tanda Cabup yang berpasangan dengan Cawabup M Taufiqulbar ini.
(POLLING PILKADA SIDOARJO: Ayo Vote Cabup-Cawabup Pilihanmu)
Baca Juga: Pilkada Sidoarajo, BHS Masuk Tim Pemenangan Subandi-Mimik, Adam Rusydi Jadi Ketua Tim
Kata BHS, tidak masalah jika ada sebagian produk sepatu-sandal yang tidak pakai merek. Namun dia menegaskan, akan mengawal produk yang sudah diberi merek sehingga bisa mendorong pemasarannya lebih cepat. "Saya juga akan siapkan upaya pemasarannya," tandas alumnus ITS Surabaya ini.
Upaya pemasaran itu misalnya dengan mewajibkan rest area jalan tol untuk menjual produk-produk UMKM Sidoarjo. Sebab, kata BHS, rest area jalan Tol Surabaya-Sidoarjo itu berada di wilayah Sidoarjo. "Saya akan mendorong hal tersebut," urai cabup yang diusung oleh koalisi lima parpol itu.
BHS juga berancang-ancang agar produk UMKM Sidoarjo bisa dijual dan dipasarkan di Terminal Bungurasih. Sebab terminal tersebut juga berada di wilayah Sidoarjo, yakni di Desa Bungurasih Kecamatan Waru.
Baca Juga: Upacara HUT ke-79 RI Bersama Masyarakat, BHS Gelorakan Semangat Nasionalisme
"Terminal Bungurasih karena milik Sidoarjo, nanti kita minta 70-80 persen menjual produk-produk Sidoarjo. Tidak hanya menjual makanan, tapi produk-produk lainnya asal Sidoarjo," tandasnya.
Selain itu, BHS menyatakan bakal mendesak PT Angkasa Pura I yang mengelola Bandara Juanda, untuk menyediakan gerai khusus bagi produk UMKM Sidoarjo.
Dia juga akan mendorong ASN Sidoarjo yang jumlahnya 14 ribu, bisa menggunakan produk Sidoarjo, di antaranya batik, sepatu, sandal dan lainnya. "Kita beri contoh dulu melalui ASN, baru masyarakat Sidoarjo. Karena produk ini malah belum dimanfaatkan oleh orang Sidoarjo," jlentrehnya.
Baca Juga: Waspadai Pinjol, Indah Kurnia Ajak Pelaku UMKM Bijak Atur Keuangan
BHS juga menegaskan bakal mendampingi UMKM dari sisi permodalan, sertifikasi, manajemen dan pemasaran. Dia menambahkan, untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM Sidoarjo, bakal membangun gedung gerai UMKM di kampung seni Perum Pondok Mutiara, yang difasilitasi videotron menghadap ke jalan tol. "Gedung UMKM ini juga dilengkapi sarana untuk pertunjukan seni," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM sepatu-sandal Kemasan Krian, Abdul Ghofur mengatakan, telah merintis usahanya sejak tahun 1979 silam. Dia mengaku usahanya tergolong menurun jika dibandingkan beberapa tahun lalu.
"Sekarang karyawan tinggal 60 orang. Kalau dulu, ya ratusan," cetus Ghofur saat dikunjungi BHS. (sta/rev)
Baca Juga: Idul Adha 1445 H, BHS Bagikan Ribuan Paket Daging Kurban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News