LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dampak musim kemarau semakin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan mengimbau masyarakat melapor jika terjadi krisis air bersih.
Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin mengatakan, berdasarkan data dari BPBD, wilayah yang mulai mengalami krisis air bersih kebanyakan berada di Lamongan wilayah Selatan, di antaranya Desa Nogojatisari Kecamatan Sambeng, Desa Sukomalo Kecamatan Kedungpring, dan Desa Soko Kecamatan Tikung.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
"Selain itu, juga di Kecamatan Sukorame dan Bluluk. Di Bluluk potensi ada 3 desa, yaitu Songowareng, Cangkring, dan Talunrejo. Ini yang sudah kita petakan kemarin," katanya, Kamis (17/9/2020).
Sebelumnya, krisis air bersih sudah melanda dua desa di dua kecamatan, yakni di Desa Sidomulyo Kecamatan Modo, dan di Desa Bedingin Kecamatan Sugio.
Adapun untuk penanganan wilayah terdampak krisis air bersih, lanjut Muslimin, BPBD Lamongan akan melakukan dropping air bersih dengan mengerahkan seluruh armada tangki yang dimiliki oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lamongan.
Baca Juga: Bupati Yuhronur Berangkatkan Seratus Rit Air Bersih untuk Dua Kecamatan di Lamongan
"Nanti akan diberangkatkan Pak Bupati hari Jumat pagi, semua OPD yang punya armada tangki nanti akan dikumpulkan di depan pendopo, kita bagi di beberapa wilayah yang terdampak," lanjutnya.
Jika dilihat dari prakiraan BMKG, imbuh Muslimin, kemarau tahun ini akan berakhir sampai akhir Oktober, bahkan bisa sampai pertengahan November. Oleh karena itu, Muslimin mengimbau kepada kepala desa maupun masyarakat agar proaktif melaporkan kepada BPBD jika wilayahnya mulai mengalami krisis air bersih.
"Kita imbau kepada masyarakat yang desanya terdampak kekurangan air bersih segera melapor ke Pak Bupati, dalam hal ini melalui BPBD," (yog/zar)
Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News