SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur atau Kadin Jatim berkomitmen mendukung pengembangan penelitian dan inovasi yang dilakukan oleh dunia pendidikan. Setelah melakukan kerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, kali ini Kadin Jatim menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilakukan Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. dengan Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Kampus Unesa, Jalan Lidah Wetan Surabaya pada hari ini, Kamis (17/9/2020).
Baca Juga: Salah Satu Maling di Warkop yang Ditangkap Polsek Gubeng Ternyata DPO Curanmor Kampus UNESA
Adik mengatakan, kerja sama yang dibangun ini melingkupi bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia serta Pengabdian Masyarakat dan Bidang lainnya.
"Ada banyak yang bisa dikerjasamakan dengan Unesa, mulai dari hasil penelitian hingga inovasi teknologi terapan. Karena industri membutuhkan inovasi teknologi agar bisa bersaing di pasar internasional," tegas Adik.
Apalagi sejauh ini sudah banyak inovasi yang dihasilkan Unesa, di antaranya penelitian tentang daun kelor yang akhirnya bisa dijadikan minuman teh herbal, hingga krekers yang bisa membantu mengatasi tingkat kekurangan gizi dan sunting di masyarakat.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Yakini Konaspi XI Cetuskan Solusi Konkret Tingkatkan SDM untuk Indonesia Emas 2045
Selain itu, juga ada penelitian tentang biji rambutan yang bisa diolah menjadi brownis dan kue kering. Di bidang kecantikan, ada produk inovasi dengan menggunakan nanomaterial emas Nano Gold dan Nano Silver untuk mencegah terjadinya kanker.
Di bidang otomotif, inovasi yang telah dilakukan adalah mobil dan sepeda motor listrik, knalpot ramah lingkungan dan lain sebagainya. Dan yang tidak kalah kerennya adalah inovasi Robot Kece 1 dan Robot Kece 2 untuk membantu tenaga medis di rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19.
Lebih lanjut, Adik mengatakan bahwa kerja sama dengan Unesa sebenarnya sudah terjalin sejak lama. Kerja sama tersebut terkait tentang pelatihan pelatih tempat kerja dalam program penerapan pendidikan vokasi sistem ganda di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jatim. Program ini terlaksana atas support dari IHK Trier Jerman.
Baca Juga: Dinas Pendidikan Gresik Teken MoA dengan Unesa
"Kami juga telah menjalin kerja sama dengan Universitas Ciputra tentang pengembangan bisnis dan pariwisata. Kadin Jatim juga berencana menjalin kerja sama pengembangan teknologi pertanian dengan tiga universitas lainnya, yaitu dengan Universitas Brawijaya Malang, Poltek Universitas Negeri Malang dan UPN," tambah Adik.
Rektor Unesa, Prof. Dr. Nur Hasan mengatakan, selama ini Unesa berkomitmen untuk menjadi sumber inovasi dan solusi problematika bangsa. Untuk itu, Unesa selalu menjaga budaya penelitian serta menyajikan hasil penelitian dan inovasi.
"Inovasi akan berharga apabila mampu menjadi solusi persoalan yang berkembang. Untuk itu, di masa pandemi Covid-19 ini Unesa menfokuskan pada inovasi yang mendukung penanganan dan pencegah Covid-19, salah satunya yaitu Robot Kece generasi 1 dan Robot Kece generasi 2.
Baca Juga: Khofifah Sabet Anugerah Widya Wiyata Dharma Samya di Dies Natalis Unesa ke-60
"Robot Kece generasi 2 ini sudah mengalami pembaharuan dan penambahan berbagai fitur. Salah satunya yaitu musik untuk terapi relaksasi pasien Covid-19 untuk meningkatkan imun tubuh, termasuk untuk tim medis," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menristek Dikti Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa inovasi sangat dibutuhkan oleh negara untuk dilakukan lebih serius. Karena inovasi bisa mengubah ekonomi berbasis alam menjadi ekonomi berbasis inovasi.
"Kita masih di posisi middle income sejak puluhan tahun yang lalu dan untuk bisa keluar dibutuhkan inovasi," tegas Bambang.
Baca Juga: Bantu Sejahterakan Masyarakat, Khofifah Inisiasi Festival Mangrove
Oleh sebab itu, ia meminta Perguruan Tinggi melahirkan teknologi tepat guna. Teknologi yang dibutuhkan masyarakat, murah, dan bisa membantu perekonomian masyarakat pedesaan dan mampu menciptakan nilai tambah.
"Hal ini juga akan menghasilkan substitusi impor dan meningkatkan lokal konten. Ini terbukti dari apa yang kita kerjakan selama Covid-19 untuk substitusi impor baik untuk alat kesehatan maupun obat," pungkasnya. (nf/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News