SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Perhatian Cabup Sidoarjo 2020 Bambang Haryo Soekartono (BHS) terhadap potensi pasar tradisional tidak diragukan lagi. Politikus Partai Gerindra ini menjadikan pembenahan pasar tradisional sebagai salah satu program prioritas kala memimpin Kabupaten Sidoarjo.
Pasar Porong merupakan salah satu pasar tradisional yang bakal dibenahi oleh BHS. Dia ingin Pasar Porong juga menjadi jujukan belanja bagi warga kabupaten tetangga, di antaranya Pasuruan. Harapannya, Pasar Porong menjadi salah satu pusat perputaran ekonomi kerakyatan di Sidoarjo.
Baca Juga: Pilkada Sidoarajo, BHS Masuk Tim Pemenangan Subandi-Mimik, Adam Rusydi Jadi Ketua Tim
"Kalau nanti saya jadi bupati, akan saya benahi (Pasar Porong) sehingga lebih layak dan nyaman. Saya akan berupaya agar warga sebelah, yakni Pasuruan dan lain-lain, agar belanja ke sini," cetus BHS yang berpasangan dengan Cawabup M Taufiqulbar (Taufiq), saat mengunjungi Pasar Porong, Selasa (22/9).
BHS menjelaskan, Pasar Porong merupakan pasar yang terbesar di Sidoarjo. Hampir semua pedagang pasar tradisional, kulakan barang dagangan di Pasar Porong. Beberapa pedagang pasar di Surabaya juga kulakan ke Pasar Porong.
Potensi Pasar Porong tersebut, kata BHS, menjadi peluang bagi Kabupaten Sidoarjo untuk bisa lebih mengembangkan pasar tersebut dan akhirnya bisa menumbuhkan perekonomian kerakyatan. "Karena pasar itu sumber atau tempat berkumpulnya ekonomi kerakyatan dan UMKM," urai mantan anggota DPR RI 2014-2019 ini.
Baca Juga: Upacara HUT ke-79 RI Bersama Masyarakat, BHS Gelorakan Semangat Nasionalisme
BHS menegaskan, jumlah pedagang di Pasar Porong bisa dikembangkan empat kali lipat dari jumlah saat ini. Sebab lahan Pasar Porong masih cukup luas. "Dan hebatnya lagi, Pasar Porong di sebelahnya ada fasilitas transportasi publik massal (Terminal Porong)," tandasnya.
Dengan potensi tersebut, kata BHS, Pasar Porong seharusnya bisa mencerminkan sebagai pasar tradisional yang benar-benar layak untuk memenuhi kebutuhan warga Sidoarjo dan sekitarnya. Namun faktanya, kondisi Pasar Porong masih tidak nyaman.
Saat bertemu BHS, beberapa pedagang Pasar Porong mengeluh pasar kerap kebanjiran. BHS juga mengetahui langsung kondisi fasilitas kamar mandi dan WC di Pasar Porong kurang layak. "(WC) banyak yang buntu karena septic tank-nya sudah penuh. Bahkan ada pipa septic tank-nya sudah hilang," urai alumni ITS Surabaya ini.
Baca Juga: Idul Adha 1445 H, BHS Bagikan Ribuan Paket Daging Kurban
Ditegaskan BHS, keberadaan Terminal Porong juga belum sepenuhnya menunjang Pasar Porong. Hanya ada beberapa rute atau jurusan angkutan umum yang melayani menuju Pasar Porong. Sehingga untuk menuju Pasar Porong, mayoritas warga memakai kendaraan pribadi.
Kata BHS, Pasar Porong pernah mengalami kebakaran. Hal itu mengindikasikan pengelolaan pasar terjadi
mismanajemen. "Kalau pasar ini tidak salah dalam pengelolaan, berarti pasar ini tidak bakal terjadi kebakaran. Karena itu, pasti saya serius untuk menangani pasar ini dengan baik," tegas Cabup yang berpasangan dengan Cawabup M Taufiqulbar ini.
Baca Juga: MSI Simulasikan Pasangan Kandidat Pilkada Sidoarjo 2024, ini Elektabilitasnya
BHS berharap dengan upaya pembenahan, maka nantinya Pasar Porong bakal berstandar SNI, yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang. Misalnya fasilitas perbankan, tempat penitipan anak, hingga fasilitas kesehatan masyarakat. "Alat pemadam juga harus lengkap," tandasnya.
Dijelaskan BHS, sebagai pasar induk, diantaranya sayur mayur, harus ada upaya untuk mengontrol harga komoditas di Pasar Porong. Sebab akan berpengaruh pada pasar-pasar tradisional lainnya di Sidoarjo. "Kalau harganya di sini (Pasar Porong) mahal, maka di pasar-pasar lain, harganya akan lebih mahal lagi. Sebagai pasar induk, harus ada fasilitas papan informasi harga," pungkas BHS. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News