KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono melanjutkan safari keliling Kabupaten Kediri. Hari ini, Rabu (7/10), Dhito menemui anggota tuna rungu yang tergabung dalam Gerkatin (Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) Kabupaten Kediri di Kedai Chandra Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Dhito hadir untuk mendengarkan curhatan mereka, meski harus melalui penerjemah isyarat.
Sebelum berdialog, Dhito menyempatkan melihat dari dekat hasil karya anggota Gerkatin yang telah disiapkan sebelumnya. Para difabel tuna rungu tersebut memajang hasil produk UMKM yang selama ini digelutinya. Seperti alat rias, peralatan potong rambut, dan beberapa suvenir hasil karyanya.
Baca Juga: Lantik 71 Pejabat Baru, Bupati Kediri Minta Hilangkan Budaya Ego Sektoral
Ketua Gerkatin Kabupaten Kediri Marifatus Sa'diyah, didampingi Ketua Gerkatin Jawa Timur Maskurun, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa saat ini anggota Gerkatin di Kabupaten Kediri berjumlah 60 orang. Selama ini, lanjut Sa'diyah, sebenarnya sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kediri. Namun, untuk bisa terlibat di sektor swasta maupun pemerintahan masih sangat minim.
Melalui Vina, penerjemah isyaratnya, Sa'diyah mengatakan, selama ini sudah banyak kegiatan yang telah dilakukan Gerkatin Kabupaten Kediri. Tetapi, semua belum bisa dilaksanakan secara maksimal tanpa dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kediri, untuk membangun kreativitas disabilitas tuli di Kabupaten Kediri.
Dalam kesempatan berdialog dengan Dhito, Gerkatin Kabupaten Kediri berharap adanya perhatian yaitu akses terhadap penyandang disabilitas agar bisa ikut terlibat di sektor tenaga kerja, direkrut sebagai tenaga terampil, baik di pemerintahan atau swasta.
Baca Juga: Soroti Soal Kemiskinan, Bupati Kediri Minta Jajarannya Peka Terhadap Kesulitan Masyarakat
"Kemudian dapat mengikuti pelatihan-pelatihan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), di sisi kesehatan yakni tersedianya kemudahaan komunikasi atas komunikasi di rumah sakit khususnya bagi disabilitas tuli. Sebab komunikasi yang terjadi antara pasien tuli dengan dokter di rumah sakit di Kabupaten Kediri selama ini masih dalam bentuk tulis," ujar Sa'diyah melalui penterjemahnya.
Merespons hal tersebut, Dhito setuju ke depan sektor industri atau pemerintahan yang ada di Kabupaten Kediri harus ada perwakilan dari teman-teman Gerkatin. “Saya ingin, kelak ada interaksi dari teman-teman Gerkatin di setiap acara-acara yang ada di Kabupaten Kediri.
Saya tadi melihat produk-produk yang dihasilkan anggota Gerkatin Kabupaten Kediri sangat bagus. Produk-produk ini memiliki daya jual yang cukup tinggi, jadi nanti dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab Kediri) akan memaksimalkan UMKM dan teman-teman Gerkatin,” lanjut Dhito.
Baca Juga: Revitalisasi Tahap II, Bupati Kediri akan Bangun Pasar Wates Berkonsep Wisata
Ditambahkan oleh Dhito, kesetaraan antara Gerkatin dengan seluruh elemen yang ada di masyarakat itu nanti akan dijamin dan akan ada keterlibatan, baik di sektor interaksi dalam pekerjaan maupun pembinaan dalam UMKM.
Menurut Dhito, kelak Pemerintah Kabupaten Kediri juga harus belajar bahasa Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) sehingga kalau ada interaksi dengan anggota Gerkatin tidak perlu lagi menjelaskan dua kali.
"Tadi ada permintaan dari teman-teman Gerkatin bahwa keterlibatan teman-teman dari disabilitas di dalam pemerintahan itu minimal harusnya ada 2%. Nanti mungkin ini kita akan siasati bersama bagaimana nanti untuk dari pihak pemkab juga mempelajari bahasa isyarat supaya bisa berkomunikasi dengan teman-teman Gerkatin dalam hal ini,” tutup Dhito. (uji/ian)
Baca Juga: Bupati Kediri Minta Kualitas Pekerjaan Proyek Fisik Harus Terjamin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News