Lawan Ajakan Menangkan Bumbung Kosong, Dhito Gencar Blusukan untuk Dengarkan Keluhan Warga

Lawan Ajakan Menangkan Bumbung Kosong, Dhito Gencar Blusukan untuk Dengarkan Keluhan Warga Calon Bupati Kediri 2020, Hanindhito Himawan Pramono saat membeli legen dan mengajak sedikit dialog si bapak penjual legen. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Adanya ajakan menangkan bumbung kosong alias kotak kosong yang didengungkan oleh beberapa pihak saat Pilbup Kediri tanggal 9 Desember 2020 mendatang, justru membuat Calon Bupati Kediri 2020, terlecut semangatnya untuk terus mendekatkan dirinya dengan masyarakat di Kabupaten Kediri.

Tiada hari tanpa blusukan. Begitulah yang dilakukan putra Menseskab Pramono Anung itu. Blusukan ala Dhito itu dilakukan dalam setiap harinya, tak kurang dari 3-4 titik yang dikunjungi. Dhito dengan seksama selalu mendengarkan setiap keluhan dari masyarakat yang dikunjunginya. 

Hari Rabu (14/10), Dhito bersama Timnya telah mengunjungi 3 Desa di Kecamatan Kandat. Yaitu Desa Karangrejo, Desa Ringinsari, dan terakhir di Desa Ngletih.

Di Desa Karangrejo, Dhito menyapa dan bedialog dengan Pasjar (Paguyuban Seni Jaranan). Apa saja yang menjadi keluhan seniman jaranan itu ditampungnya, dan tentunya akan direalisasikan bila kelak terpilih menjadi Bupati Kediri. 

"Pasjar yang ada di Kabupaten Kediri jumlahnya cukup banyak, maka tadi cukup jadi perhatian saya dan saya sampaikan bahwa pengrajin kuda lumping ini nantinya akan kita tempatkan di Sentra UMKM yang akan dibangun supaya jadi cinderamata yang khas dari Kediri," kata Dhito.

Usai mengunjungi paguyuban seni jaranan, Dhito lalu mengunjungi para perajin jamu di Desa Ringinsari, Kecamatan Kandat. Di sini, Dhito disambut puluhan ibu-ibu yang sehari-harinya membuat jamu dan berjualan jamu. Banyak curhatan yang disampaikan ke Dhito. Antara lain kurangnya alat untuk membuat jamu dan tempat berjualan jamu yang kurang layak.

"Di tengah pandemi ini, jamu menjadi salah satu pilar yang bisa untuk menangkal covid-19. Maka tadi saya sampaikan kepada ibu-ibu, kira-kira yang menjadi keluhannya itu apa saja. Tadi ada yang mengeluh, katanya membutuhkan mesin penggiling dan gerobaknya pengennya stainless karena kalau berupa kayu itu gampang rusak," kata Dhito.

Dari Desa Ringinsari, Dhito melanjutkan blusukannya ke Desa Ngletih, juga di Kecamatan Kandat. Di Desa Ngletih ini, Dhito menghadiri pertemuan dan memberi penguatan ke kordes-kordes dan korcam yang ada di Kecamatan Kandat.

"Jadi upaya-upaya yang saya dilakukan untuk menyikapi adanya gerakan bumbung kosong itu adalah terus turun ke bawah. Sebenarnya tidak terlalu sulit. Yang penting tetap terus turun ke masyarakat, terus berdialog dan berdiskusi. Saya rasa masyarakat Kabupaten Kediri cukup rasional untuk memilih," pungkas Dhito.

Usai acara dan usai menjawab pertanyaan wartawan, Dhito-pun bergegas masuk mobil. Namun tiba-tiba diurungkan, setelah Dhito melihat penjual legen yang kebetulan melintas di jalan. Dhito lalu menghampiri dan mengajaknya dialog. Tak lupa, Dhito juga membeli beberapa botol legen dan dibawanya masuk mobil. (uji/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO