MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Lesunya perekonomian adalah salah satu dampak yang diakibatkan pandemi Covid-19. Pemerintah Kota Mojokerto tidak hanya berpangku tangan menunggu bantuan dari pemerintah pusat tetapi berupaya bangkit melalui Program Upaya Pangan Mandiri (PUMP). Bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia, Wali kota Mojokerto bersama Wawali Achmad Rizal Zakaria, Sekdakot Mojokerto Harlistyati, serta jajaran kepala OPD di lingkungan Pemerintah Mojokerto mengikuti panen perdana tanaman jagung serta penyerahan bantuan permodalan di balai Kelurahan Gunung Gedangan, Sabtu (17/10).
Beberapa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian (DKPP) adalah dengan memberdayakan lahan aset Pemkot untuk ditanami jagung dan memberikan bantuan modal usaha dalam bidang pertanian dan peternakan.
Baca Juga: Dewan Pengupahan Kota Mojokerto Rumuskan Kenaikan UMK 2025
Pemerintah Kota Mojokerto memiliki lahan aset seluas 9,0 ha yang dimanfaatkan untuk menanam jagung, salah satunya adalah lahan jagung di lingkungan Kedungsari Kelurahan Gunung Gedangan. Lahan seluas 1,5 ha ini ditanami oleh warga Kelurahan Kedungsari dengan jagung varietas NK 212 sejak Juli 2020.
Usai mengikuti panen perdana, Ning Ita menyerahkan bantuan yang akan menjadi modal usaha bagi warga Kota Mojokerto. Pada kesempatan ini, bantuan bibit sayuran diberikan kepada 600 KK. Bibit yang diberikan antara lain bibit bungkul, cabai, tomat, terong. Selain dalam bidang pertanian, warga yang berminat dalam bidang peternakan juga mendapat bantuan modal usaha berupa ayam buras dan ayam petelur beserta kandang dan pakannya.
Modal usaha juga diberikan dalam perikananyaitu berupa bibit ikan nila dan ikan lele. Ada 17 kelompok warga yang mendapat bantuan bibit ikan lele, dan 1 kelompok mendapat bantuan bibit ikan nila. Selain mendapat bantuan bibit ikan, masing-masing kelompok juga mendapat bantuan kolam dan pakan ikan.
Baca Juga: Kembali Tinjau Lokasi Banjir, Pj Wali Kota Mojokerto Dengarkan Keluhan dan Beri Bantuan
Ning Ita menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan bantuan program ketahanan pangan untuk 10.000 KK. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ketahanan pangan yang menjadi bagian dari program pemulihan dampak ekonomi pandemi covid 19.
“Di dalam kegiatan ketahanan pangan ini ada salah satu upaya di mana masyarakat kita aja untuk melakukan budidaya berbagai macam ada sayur mayur ada juga ikan ataupun unggas,” jelas Ning Ita.
“Budidaya pertanian juga dilakukan oleh DKPP kemudian hasilnya dibagikan kepada masyarakat.Semua bantuan ini kita harapkan tidak hanya bisa memberikan kecukupan atas kebutuhan pangan masyarakat kita tapi ke depan masyarakat kita aja untuk lebih sabar lebih telaten,” tutur Ning Ita.
Baca Juga: Proyek Fisik Pendukung Kolam Retensi Kota Mojokerto Segera Rampung
Ning Ita menjelaskan, Kota Mojokerto ini memang bukan daerah pertanian tetapi meskipun wilayahnyaperkotaan dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi tidak menjadi kendala untuk bisa mengembangkan pertanian. (ris/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News