PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Meski curah hujan di Kabupaten Pasuruan relatif rendah dan tidak menimbulkan potensi banjir, namun pihak BPBD Kabupaten Pasuruan mulai melakukan kewaspadaan di beberapa wilayah yang menjadi langganan bencana banjir dan longsor. Beberapa personel dan relawan yang ada di masing masing kecamatan diturunkan ke kantong-kantong rawan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati mengungkapkan ada sejumlah wilayah yang rawan bencana longsor dan banjir di wilayah Pasuruan karena merupakan dataran tinggi. Seperti Kecamatan Tosari, Tutur, Puspo. Sedangkan untuk bencana banjir ada di wilayah Kecamatan Bangil, Rejoso, dan Beji.
Baca Juga: 18 Rumah Rusak di Pasuruan Imbas Bencana akan Diajukan Perbaikan
"Sampai saat ini pihak BPBD belum mendapat laporan masyarakat ada musibah bencana, meski demikian kita tetap melakukan kewaspadaan di titik rawan bencana," ujarnya, Rabu (21/10/2020).
Ia menambahkan, meski hujan mulai mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan mulai Selasa (20/10/2020) malam, tapi tidak sampai menyebabkan banjir ataupun longsor lantaran intensitas hujannya masih relatif rendah.
"Kami meminta kepada seluruh camat yang ada desa-desa menjadi langganan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan bila ada musibah bencana," ucapnya.
Baca Juga: PMI Kabupaten Pasuruan Salurkan 650 Nasi Bungkus untuk Masyarakat Terdampak Banjir Bandang
Di sisi lain, meski sudah memasuki musim penghujan, pihak BPBD juga tidak akan melakukan penghentian dropping air bersih di beberapa desa yang mengalami kekeringan, lantaran sumber air yang selama ini dipergunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari masih kering.
"Kami akan menghentikan bantuan air bersih setelah ada laporan dari masyarakat," pungkasnya. (bib/par/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News